Khutbah Idul Adha Singkat, Tentang Kesalahan Ibadah Kurban

Jabarekspres.com- Hanya tinggal menghitung hari, umat Muslim seluruh dunia akan menjumpai hari raya Idul Adha. Bagi Anda yang sedang mencari teks khutbah Idul Adha, berikut contohnya.

Biasanya umat muslim akan melaksanakan sholat ied di hari Idul Adha.

Tak berbeda dengan sholat ied di hari raya Idul Fitri, sholat di hari raya Idul Adha juga dilaksanakan pada pagi hari dan juga dilaksanakan dengan khutbah.

Biasanya khutbah akan mengangkat tema seputar bulan dzulhijah. Berikut adalah contoh khutbah Idul Adha.

Teks khutbah ini di kutip dari laman rumaysho.

Contoh Khutbah Idul Adha

Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar walillahil hamd.

Alhamdulillah rabbil alamin. Was shalatu was salamu ala sayyidil mursalin. Asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Amma Ba’du.

Qurban adalah suatu nikmat besar di hari Idul Adha. Kita diajarkan untuk memurnikan ibadah kepada Allah dengan mengagungkan-Nya. Kita diajarkan untuk mengikuti syariat suri tauladan kita Nabi besar Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Allahu akbar, Allahu akbar, walillahil hamd.

Dalam Khutbah Idul Adha kali ini, kami akan memaparkan sebelas kesalahan dalam ibadah qurban yang sering ditemukan di tengah masyarakat kita.

Pertama: Tidak ikhlas ketika berqurban

Allah Ta’ala berfirman,“Katakanlah: sesungguhnya shalatku, nusuk-ku (sembelihanku), hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam.” (QS. Al-An’am: 162).

Yang Allah tuntut adalah ketakwaan, bukan daging semata. Dalam ayat disebutkan,

“Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.” (QS. Al-Hajj: 37)

Allahu akbar, Allahu akbar, walillahil hamd.

Kedua: Tidak manut pada tuntunan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam

Padahal kita diperintahkan untuk mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat berqurban, contoh dalam hal waktu berqurban harus manut pada aturan beliau. Jika tidak, status dagingnya hanyalah daging biasa, bukan daging qurban.

Abu Burdah yang merupakan paman dari Al-Bara’ bin ‘Azib dari jalur ibunya berkata,

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan