RANCAEKEK – Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir sampaikan kesedihannya untuk para korban rombongan bus pariwisata SDN Sayang yang masuk jurang.
SDN Sayang yang berlokasi di Desa Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang diketahui melakukan perjalanan wisata ke pantai Pangandaran.
Namun baru mencapai wilayah Tasikmalaya, bus pariwisata yang ditumpangi para guru bersama kerabat serta keluarga mengalami kecelakaan.
Bus pariwisata yang membawa para guru serta pensiunan guru SDN Sayang bersama keluarga menuju pantai Pangandaran sekiranya pukul 23.00 WIB pada Jumat (24/6).
Sementara itu, bus dikabarkan terperosok ke jurang di Rajapolah, Tasikmalaya sekiranya pukul 1.00 (WIB) pada Sabtu (25/6).
Atas peristiwa tersebut, sedikitnya memakan empat korban meninggal dunia dan rombongan sisanya sebanyak 53 orang lainnya mengalami luka berat.
“Saya, juga Pemkab Sumedang berdoa semoga korban meninggal dunia diterima iman dan islamnya, dijadikan terang alam kuburnya,” kata Dony saat ditemui di Rancaekek, Kabupaten Bandung.
Dony yang berbelasungkawa terhadap para korban juga mendatangi wilayah Rancaekek untuk melayat Esih Sukaesih, salah seorang guru SDN Sayang yang meninggal dunia bersama suaminya, Olih Komarudin, yang merupakan pensiunan Polisi.
“Mewakili Pemkab Sumedag tadi mendatangi rumah pasangan suami-istri itu di Rancaekek,” ujarnya.
“Namun warga setempat mengatakan bahwa jenazah keduanya dimakamkan di Kawali, Ciamis. Saya di situ diterima ketua RW,” lanjut Dony.
Melalui informasi yang diterima Bupati, pasangan suami-istri yang meninggal dunia akibat terperosoknya bus pariwisata ke jurang itu, keluarga serta kerabat Esih dan Olih sejak pagi sudah menuju Ciamis.
“Acara wisata yang dilakukan para guru itu merupakan acara mandiri. Tidak diinisiasi Pemkab Sumedang melalui Dinas Pendidikan,” imbuhnya.
Ditegaskan Dony, sejak kabar kecelakaan tersebut mencuat, Pemkab Sumedang langsung upayakan memberi pertolongan kepada para korban.
“Ada sebanyak 15 ambulans yang dikerahkan dari Sumedang ke Tasikmalaya untuk mengevakuasi jenazah, korban luka ringan, dan korban luka berat,” ucap Dony.
Dalam penuturannya, Dony menyampaikan, sebanyak 4 orang dengan luka berat dan 22 mengalami luka ringan akibat kecelakaan bus pariwisata rombongan SDN Sayang yang terperosok ke jurang.