BANDUNG – Sebagai langkah antisipasi meluasnya penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Pangalengan, Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan, berencana akan berikan perawatan lebih intensif untuk seluruh hewan ternak khususnya sapi perah.
Mengingat penyebaran PMK dipeternakan sapi mengalami peningkatan secara drastis, dan berimbas pada produksi susu.
“Kami akan berusaha akan berusaha mengobati kepada yang sakit. Dan sekarang juga sudah ada vaksin dari pemerintah, paling yang sudah sembuh (terkena PMK) akan kita kasih vaksin dan mudah-mudahan tidak tertular lagi,” ucap Ketua KPBS Pangalengan, Jawa Barat, Aun Gunawan saat dikonfirmasi, Sabtu (25/6).
Aun menambahkan, sektiar 5.000 vaksin anti PMK telah disalurkan oleh pemerintah khususnya Jawa Barat kepada KPBS Pangalengan. “Tapi untuk bantuan yang lainnya seperti obat atau APD (Alat Pelindung Diri) itu belum diberikan, tapi sudah ada rencana mau diberikan,” ujarnya.
Sehingga untuk saat ini, ia mengatakan dalam melakukan perawatan masih mengandalkan bantuan dari instansi kesehatan seperti puskemas.
“Kalaupun seperti di Dinas-dinas diperbantukan itu sudah ada, seperti APD yang dari puskesmas bekas kemarin Covid itu dikasihin ke kita,” ungkapnya
Akan tetapi, dengan adanya hal tersebut ia menuturkan bahwa pihaknya sangat berterimakasih kepada pemerintah meskipun saat ini jumlah bantuan yang diberikan masih terbilang kurang.
Sehingga Aun berharap agar produksi susu di KPBS di Pangalengan kembali stabil, maka pemerintah harus segera melakukan dorongan.
“Kalau memang ingin kembali lagi ke produksi susu secara semula itu mungkin harus ada refreshment atau pembaharuan sapinya sendiri. Dan mungkin harus ada juga dorongan dari pemerintah,” tuturnya
Diketahui sebelumnya, sebanyak 120 ribu vaksin Anti PMK kini telah tersedia di Provinsi Jawa Barat. Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jawa Barat, Mohammad Arfin Soedjayana mengatakan, nantinya vaksin tersebut akan langsung didistribusikan ke seluruh Kabupaten kota melalui tim pemeriksa yang sebelumnya telah dilepas oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Gedung Sate, Kota Bandung, pada Kamis (23/6) kemarin. (San).