Jabarekspres.com – Seseorang merasa lebih nyaman dan relaks setelah membunyikan tulang leher. Dalam istilah kedokteran bunyi tersebut bernama krepitasi.
Hal itu terjadi ketika ada perubahan tensi pada cairan sinovial, ligamen bergerak dan tendon. Namun, adakah risiko yang bakal dihadapi seseorang jika kerap membunyikan tulang leher?
Menurut ahli, kebiasaan membunyikan leher pada dasarnya bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Intinya, jika dilakukan dan tanpa gejala, maka mungkin tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari kondisi Anda.
“Umumnya krepitasi dapat tidak normal bila disertai adanya nyeri dan kekakuan otot. Penyebab terseringnya adalah peradangan sendi (arthritis),” jelas dr. Yan William seperti dikutip dari Alodokter.
Adapun penyebab radang sendi pada leher ini, disebabkan oleh beberapa faktor, seperti cedera berulang akibat posisi leher tertentu saat bekerja. Pengeroposan permukaan sendi yang disebabkan oleh bertambahnya usia, kata dr. Yan William, juga dapat dikaitkan dengan kondisi ini.
“Untuk mencari penyebabnya diperlukan pemeriksaan fisik lengkap oleh dokter serta pemeriksaan penunjang bila diperlukan seperti foto ronsen tulang leher, CT scan, dsb,” katanya.
Untuk meredakan masalah akibat krepitasi, ada penanganan mandiri yang bisa Anda coba sebelumnya, guna meredakan keluhan yang dirasakan:
• Tidak banyak menggerakan leher untuk sementara waktu
• Memberi kompres, bisa kompres dingin atau juga kompres hangat, pada bagian yang terdampak nyeri.
• Akan tetapi, berbeda kasusnya jika seseorang membunyikan leher, lalu mengeluhkan gejala tertentu.
Ketika kebiasaan orang membunyikan leher ini dibarengi dengan rasa sakit, atau terjadi inflamasi dan gejala lainnya seperti leher kaku, maka wajib mencari pertolongan medis. (fin)