BEKASI – Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) telah menjangkit sedikitnya 76 hewan ternak di Kota Bekasi per Rabu, (15/6).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi, Herbert Panjaitan membenarkan adanya kenaikan tren kasus PMK pada hewan ternak di Kota Bekasi tersebut. Ia mengungkap, saat ini ternak yang terjangkit PMK telah tersebar di 8 kecamatan.
“Iya, per hari ini saya dapet laporan dari bidang dari 12 kecamatan sudah ada sekitar 8 kecamatan yang kena sejak dua minggu yang lalu,” kata Herbert Panjaitan saat dikonfirmasi, Rabu, (15/6).
Kata dia, peningkatan kasus tersebut terjadi akibat hewan ternak yang datang dari luar kawasan Kota Bekasi. Meski begitu, ia memastikan pihaknya belum menemukan adanya hewan ternak yang mati akibat terjangkit PMK.
“Sumbernya dari kedatangan hewan luar kota ya ke dalam kota bekasi, sampai dengan saat ini masih belum ada yang sampai mati hewannya,” ucapnya.
Ia pun memastikan pihak DKPPP Kota Bekasi bakal terus melakukan pelayanan kesehatan kepada hewan ternak yang terjangkit PMK agar dapat bisa sembuh.
“Kami sudah melakukan layanan kesehatan dan kondisinya sudah mulai baik, makannya pun sudah nafsu lagi, ya mudah-mudahan bisa sembuh,” tuturnya.
Sebelumnya, DKPPP KotaBekasi mencatat sebanyak 36 hewan ternak terjangkit PMK pada 30 Maret 2022 lalu.
Kenaikan kasus positif PMK pada hewan ternak sapi di Kota Bekasi terjadi setelah beberapa peternakan mendatangkan sapi dari pertenakan luar kota. (Fin-red)