Jabarekspres.com – Video pegawai pajak dipukul atasan yang kini menghebohkan publik turut mendapat sorotan masyarakat.
Banyak yang menyayangkan aksi penganiayaan itu. Pasalnya dalam video yang beredar terlihat jelas pegawai pajak dipukul atasan.
Sebagaimana diketahui, video diduga pegawai pajak dipukul atasan di Bekasi sempat yang dibagikan akun Instagram @bekasi_24_jam.
Dalam video itu pun terlihat seorang pria yang mengenakan baju putih memukul pria di depannya hingga jatuh tersungkur. Di mana pelaku memukul korban tepat di wajahnya.
Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin pun ikut bersuara merespons viralnya video diduga pegawai pajak dipukul atasan itu.
Puteri meminta Direktorat Jenderal Perpajakan (DJP) Kementerian Keuangan untuk segera mengusut kasus kekerasan yang melibatkan pegawai pajak.
Hal itu disampaikan Puteri pasca viralnya video yang memperlihatkan aksi kekerasan oleh salah satu oknum pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) kepada seorang bawahannya di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bekasi Utara, Kota Bekasi.
“Ini sungguh sangat disayangkan dan harus segera diusut. Korban pun perlu terus didampingi dan mendapat dukungan medis maupun psikis yang dibutuhkan,” kata Puteri, Rabu 8 Juni 2022.
Politisi Partai Golkar ini menyebut pejabat DJP semestinya memberikan teladan budaya kerja baik.
Tetapi, menuutnya, kejadian ini justru menunjukkan sebaliknya. Karenanya, DJP juga perlu melakukan tindak lanjut pemberian sanksi yang sesuai kepada pelaku.
“Selain itu, saya juga minta DJP untuk segera melakukan evaluasi internal terkait budaya kerja selama ini guna menghindari kejadian serupa di kemudian hari,” ungkap Puteri.
Lebih lanjut, Puteri juga mengingatkan Kementerian Keuangan khususnya DJP untuk menciptakan suasana kerja yang sehat, nyaman, dan produktif.
“Kita harus bangun budaya kerja yang positif, karena hal ini sangat penting dalam mendukung produktivitas pegawai pajak selaku fiskus yang mengelola keuangan negara,” tandasnya.
Dalam informasi yang berkembang, pihak DJP mengungkapkan insiden ini terjadi karena kesalahpahaman antara pelaku dan korban.
Masalahnya terkait pekerjaan yang memicu perdebatan hingga berujung pada tindakan pemukulan kepada korban. Kejadian ini diduga terjadi pada Senin (6/6/2022) lalu, sekitar pukul 08.00 WIB.