Memasuki masa kuliah di ITB Eril aktif di berbagai organisasi. Eril masuk ITB ketika Ridwan Kamil 3 tahun menjabat Wali Kota Bandung.
Salah satu organisasi yang Eril gawangi adalah Jabar Bergerak (Jaber) Zillenial, yang mengajak kaum milenial untuk berkreasi membangun daerahnya. Eril menjadi inisiator membuat sumur untuk panel surya di Ranca Buaya dan beberapa wilayah lainnya. Eril bersama tim dari daerah lain, merakit panel surya di rumah botol untuk dibawa ke lokasi.
“A Eril mengajak teman-temannya merakit panel surya di rumah botol. Ketika selesai diterapkan ke Ranca Buaya. Saya sempat ikut mengantarkan ke Ranca Buaya, sampai menginap di rumah warga bersama teman-temannya,” katanya.
Tidak hanya kreatif, Eril juga berjiwa sosial. Pada masa Covid-19, Eril bersama tim Jaber Zillenial ikut berbagi nasi boks untuk dibagikan kepada warga, pemulung, ojek online yang lainnya.
Kang Hendar mengenang Eril sebagai anak penurut. Eril belum pernah bawa motor sendiri ke sekolah dan hanya diantar pakai motor. Bahkan tidak banyak mengeluh. “A Eril mah kalau kehujanan ya kehujanan, kepanasan ya kepanasan. Terkadang hanya pakai sepeda berangkat ke sekolah, bahkan hingga kuliah Eril hanya sesekali diantar mobil dinas jika saat cuaca hujan saja,” kata Kang Hendar.
Eril baru dibelikan motor sekitar dua tahun lalu oleh ayahanda Ridwan Kamil. “A Eril tidak banyak tuntutan untuk fasilitas. Bahkan dikasih pemahaman Bapak, untuk jangan dulu pakai motor ya. Nanti juga ada waktunya. A Eril hanya menurut apa yang dikatakan Bapak,” kata Kang Hendar meniru ucapan Ridwan Kamil.
Ketika Ridwan Kamil menjadi Gubernur Jabar, Eril pun pindah ke Pakuan dari sebelumnya di rumah dinas Wali Kota Bandung. Selama 2,5 tahun Eril tinggal di Pakuan, kemudian pindah kembali ke rumah botol pada November Tahun 2020. Eril pindah ke rumah botol untuk lebih fokus belajar dan ingin mandiri karena ingin kuliah di luar negeri.
“Intinya pindah ke rumah botol untuk belajar lebih mandiri karena persiapan mau kuliah di luar negeri,” katanya.