Tim Muhibah Angklung Jajaki 2 Festival di Amerika

BANDUNG – Setelah hampir dua tahun menanti imbas pandemi. Misi kebudayaan Tim Muhibah Angklung (TMA) bakal terealisasi.

Penyelenggara festival memanggil mereka kembali. Seolah diberi kesempatan kedua, TMA berkesempatan mewujudkan penampilan mereka yang sempat tertunda.

Kini, musim panas 2022, beberapa pekan ke depan, mereka bakal ‘road to United States Amerika (USA)’ untuk menjajaki sejumlah kegiatan budaya serta tampil dalam folklore festival. Dua tempat sekaligus, festival di Burley (Idaho) dan Springville (Utah).

Ketua Tim Muhibah Angklung, Maulana M. Syuhada mengungkapkan, bahkan tawaran tersebut diterima tanpa harus melewati tahapan ujian terlebih dahulu.

“Pihak penyelenggara menghubungi lagi, menawari untuk tampil dalam festival yang sempat tertunda. Barengan, dua festival. Berhubung sudah qualified, penyelenggara langsung meloloskan kami,” ungkapnya kepada Jabar Ekspres, Sabtu (4/6).

Sebelumnya, Maulana mengatakan, Tim Muhibah Angklung menyelenggarakan Pre-journey Concert ‘Road to USA 2022’, dia menambahkan bahwa dalam pertunjukkan tersebut hanya 60 persen materi yang ditampilkan.

“Materi yang bakal dibawa ke USA, sebagiannya barusan ditampilkan. Pre-journey Concert mempertunjukkan jadi dua sesi. Sesi musik tradisional dan sesi internasional,” ucap Maulana.

“Hasil 7 bulan berlatih, terkumpul 20 lagu sama 6 tarian yang bakal ditampilkan nanti di festival. Jadi, barusan pre-journey masih sekira seperempat materinya,” imbuhnya.

Berlangsung di Dago Tea House, Kota Bandung, pada Jumat (3/6), Pre-journey concert tersebut, kata Maulana, merupakan sebuah pertunjukan yang dipersembahkan sebelum keberangkatan ke Amerika Serikat di bulan Juli mendatang.

Pre-journey concert ini mengangkat tema ‘Believing is Seeing’. Berisi tentang cerita perjalanan Tim Muhibah Angklung yang berusaha mewujudkan misi budaya ke Amerika Serikat.

Setelah sebelumnya tertunda karena pandemi, pada 2020, padahal Tim Muhibah Angklung sudah diterima dalam tiga Folklore Festival di Negeri Paman Sam tersebut.

Adapun hasil dari performa konser tersebut akan menjadi bahan evaluasi untuk TMA. Sehingga dapat memberi penampilan terbaiknya di atas panggung festival.

“Total 30 hari di sana (USA). Selain tampil di dua festival, TMA bakal isi agenda lain seperti tampil di New York mengadakan ‘flashmob’, lalu mengisi kegiatan di KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia), dan sebagainya,” pungkasnya. (zar/wan)

Tinggalkan Balasan