Mengenai “Obor Kebebasan”, Sejarah Pertama Perempuan Dapat Merokok

Jabarekspres.comMerokok di kaitkan dengan laki-laki, namun kini aktivitasnya di lakukan oleh perempuan juga sebagai “Obor Kebebasan”. Dahulu, perempuan yang merokok terutama di depan umum di anggap sebagai perempuan yang tidak bermoral, bahkan di anggap “perempuan jalang”.

“Obor Kebebasan” merupakan terobosan yang di mana saat itulah, perempuan mendobrak stigma perokok hanya laki-laki saja.

Sebelumnya pada 1851, ada seorang Amerika kelahiran Irlandia bernama Lola Montez. Ia di potret sedang memegang rokok di tangannya. Foto tersebut di anggap sebagai simbol perlawanan dan emansipasi perempuan, namun stigma perempuan merokok masih kuat.

Kemudian pada 1904, seorang perempuan bernama Jennie Lasher di penjara karena membahayakan moral anak-anaknya dengan merokok di depan umum. Serta pada 1908, seorang perempuan di New York di tangkap karena menghisap rokok di depan umum. Di tahun yang sama tersebut, Dewan Aldermen Kota New York pun melantangkan peraturan larangan merokok oleh perempuan di depan umum.

Namun hal itu tak membuat beberapa perusahaan rokok menyerah untuk menjajakan rokok kepada kaum perempuan pada akhir 1920-an. Pada 1927, American Tobacco Company meluncurkan Lucky Strike untuk perempuan serta merupakan perusahaan rokok pertama yang memakai model perempuan untuk iklannya.

Untuk memasarkan produknya, Presiden ATC George Washington Hill meminta bantuan kepada Edward Louis Bernays yang kini di kenal sebagai bapak kehumasan/PR. Di ketahui, Bernays merupakan keponakan Sigmund Freud, pendiri aliran psikoanalisis.

Dengan di rekrutnya Bernays, Parade Paskah pada 1929 saat itu menjadi perhatian publik. Bernays pun saat itu meminta bantuan temannya A.A. Brill untuk berdiskusi. Brill menulis sebagaimana di kutip Bernays dalam The Engineering of Concent: “Beberapa perempuan menganggap rokok merupakan simbol kebebasan. Saat ini banyak perempuan melakukan pekerjaan yang sama dengan laki-laki. Rokok, yang di asosiasikan dengan laki-laki, merupakan obor lambang kebebasan.”

Konsep “Obor Kebebasan” tersebut pun terjadi dan menjadi obor yang tersebar di seluruh dunia. Saat itu, Beynars menghubungi media dan menyiapkan sepuluh perempuan sebagai “Kontingen Obor Kebebasan.”

Ketika acara Parade Paskah di mulai, sepuluh perempuan tersebut mengelilingi Lucky Strike dan membawa rokok yang mereka sembunyikan dalam pakaian. Kemudian, mereka menyulut rokok di depan publik. Foto-foto para pemberontak muda penuh glamor tengah merokok jadi headline media di berbagai dunia.

Tinggalkan Balasan