JABAREKSPRES.COM – Paman Emmeril Khan Mumtadz atau Eril, Elpi Nazmuzaman, yang juga adik dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, menceritakan seperti apa sosok keponakannya tersebut sebelum peristiwa terseret arus di Sungai Aare di Swiss pada Kamis (6/5) lalu.
Dalam konferensi pers yang digelar bersama dengan Dubes RI pada Sabtu (28/5), Elpi dengan mata berkaca-kaca dan suara bergetar, menceritakan kebanggaannya terhadap sosok Eril, yang dikenalnya sebagai ponakan teladan yang memiliki jiwa penuh tanggung jawab.
“Sosok Eril adalah pemuda yang suka olah raga, dia juga pandai berenang, bahkan memiliki sertifikat diving. Sehingga dia memiliki kemampuan menilai dan mengukur arus.” Ujarnya yang sempat tercekat menahan sedih dan menghentikan sejenak ceritanya untuk mengendalikan perasaannya. .
Dari cerita keluarganya yang berada dilokasi, lanjut Elpi, saat akan berenang Eril yang menentukan siapa saja yang layak untuk berenang. Karena menurutnya arus sungai deras sehingga hanya yang pandai berenang yang diijinkannya masuk ke air.
Saat itu hanya tiga orang yang diijinkannya untuk berenang, yakni dirinya sendiri, adiknya dan satu orang temannya yang memang sudah lama tinggal di Swiss. Bahkan Ibunya Atalia Praratya juga dilarang untuk berenang.
Sebelum semuanya masuk ke sungai, Eril juga yang menentukan titik mana yang paling aman untuk berenang. Beberapa titik telah dicoretnya, yang menandakan bahwa lokasi tersebut berbahaya dan tidak boleh digunakan untuk masuk kedalam air, seperti di jembatan.
Eril hanya membolehkan memasuki air melalui tangga dan memastikan agar tidak masuk dengan meloncat namun secara perlahan.
Sehingga bila dilihat dari sisi persiapan, maka Eril dipastikan sudah siap secara mental dan fisik.
Elpi menduga, karena rasa tanggung jawab Eril yang tinggi itulah, sehingga dia memastikan semua orang dikelompoknya aman, dan Eril sengaja mengambil posisi berenang paling belakang, agar yang lain bisa sampai kedaratan terlebih dahulu.
Namun tidak disangka arus deras menyeretnya, kemungkinan besar tidak bisa dia kendalikan hingga dia sempat berteriak meminta tolong menggunakan bahasa inggris, “Help”. Dan teriakan tersebut didengar oleh keluarganya yang berada dipinggir sungai dan langsung mendatanginya, juga warga disekitarnya yang mendengar segera melaporkan kepada polisi.