BANDUNG – Setelah melakukan pengaturan mudik lebaran 2022, Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pembangunan Jalan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar Iwan Suwanagiri memastikan kondisi jalan yang menjadi kewenangan Provinsi Jawa Barat dalam kondisi terpelihara dengan baik.
Menurutnya, sebelum mudik berlangsung, pihaknya sudah melakukan pemeliharaan dengan melakukan perbaikan di berbagai titik.
Dengan begitu, kondisi lalu lintas tidak terganggu akibat kondisi jalan sehingga mudik dan arus balik Lebaran di Jabar berjalan lancar.
“Ada pemeliharaan berkala usai Lebaran dan ada peningkatan yang sedang berjalan dan akan dilanjutkan. Di beberapa titik memang diperlukan perbaikan permanen,” kata Iwan dalam keterangannya pada acara Japri di Gedung Sate, kemarin, (24/5)
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Jabar Agus Priyadi mengakui, pada pelaksanaan mudik lebaran, pihaknya sudah melakukan evaluasi secara menyeluruh.
Menurutnya, kemacetan masih tidak bisa dihindari. Sehingga, pihaknya banyak melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan itu.
‘’Jadi kemacetan tidak dapat dihindari karena tingginya antusiasme masyarakat untuk mudik tahun ini,’’kata Agus.
Salah satu cara untuk mengurai kemacetan adalah menerapkan one way di jalur tol maupun arteri. Kebijakan ini dirasakan cukup efektif untuk mngurai kemacetan.
Sementara itu, untuk volume kendaraan yang melintas wilayah Jawa Barat mengalami peningkatan sebesar 11 persen.
Sedangkan, untuk preferensi untuk jalur mudik yang digunakan wilayah utara memiliki volume tinggi dengan peningkatan sebesar sebesar 60 persen. Sedangkan jalur selatan 40 persen.
Untuk menkan jumlah volume kendaraan ini, pemerintah membuat kebijakan pelonggaran tambahan waktu libur. Baik untuk siswa sekolah mapun kalangan ASN.
Dengan kebijakan itu, lanjut Agus, terdapat 32 persen pemudik atau 740.883 kendaraan belum kembali ke asal pada 10 Mei 2022 lalu.
Agus menambahkan, untuk preferensi jenis kendaraan yang digunakan pemudik adala kendaraan roda dua menempati posisi tertinggi sebagai kendaraan yang banyak digunakan Ketika mudik.
‘’Meskipun demikian, terdapat penurunan jumlah pengguna sepeda motor dibandingkan tahun 2019 yaitu sebesar 35 persen,’’kata Agus.
‘’Untuk penggunaan kendaraan umum pada angkutan Lebaran tahun ini juga mengalami penurunan dibandingkan tahun 2019,’’ujar Agus lagi. (yan).