Airlangga Hartarto menambahkan, untuk nilai impor, tercatat pada April 2022 mengalami penurunan dari periode sebelumnya sebesar -10,01% (mtm) pada April 2022 menjadi sebesar US$19,76 miliar.
Akan tetapi, penurunan impor tidak menghambat kegiatan produksi, hal ini karena komposisi utama impor didominasi oleh golongan bahan baku/penolong dengan porsi sebesar 78,62 persen.
‘’Jadi produksi barang baru yang bernilai tambah tinggi dapat terus dilakukan produsen yang akan mendorong peningkatan output nasional,’’kata Airlangga Hartarto (red).