JABAREKSPRES.COM – Cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi blm juga berakhir dari bumi Nusantara, bencana hidrometrologi masih terjadi disebagian wilayah tanah air, salah satunya banjir yang menerjang Mamuju Tengah.
Diduga karena intensitas hujan yang tinggi menjadi penyebab meluapnya sungai Karama yang memicu banjir dikawasan tersebut.
Volume air mulai naik dipemukiman warga sejak hari Minggu (15/5) malam, sekitar pukul 19.45 WITA.
Baca Juga:Cara Sehat dan Hemat Mengatasi Stres tanpa Healing yang MahalTransaksi Tumbuh , BRImo Makin Kaya Fitur dan Inovasi Digital
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju Tengah tercatat sebanyak 110 rumah terendam air juga lahan pertanian rusak karena gagal panen.
Dari Pemantauan visual dilapangan, hingga senin pagi masih terdapat beberapa titik yang tergenang banjir, ketinggian muka air berkisar antara 50 sentimeter.
Warga juga sebagian besar masih bertahan didalam rumah meski dalam kondisi air menggenang.
Hal tersebut karena sulitnya akses menuju lokasi, menjadi kendala proses evakuasi.
Pemerintah setempat saat ini sedang mengupayakan akses transportasi yang dapat digunakan untuk mempermudah penanganan darurat bagi warga.
Apalagi ada kekhawatiran bila terjadi hujan lagi, maka volume air akan semakin tinggi dan menjadi potensi yang membahayakan bagi warga.
Salah satunya, warga dapat melakukan pengecekan secara berkala terhadap kenaikan debit air ketika hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi yang lama.
Sehingga warga bisa mengantisipasi dan mengambil langkah penanganan.
Baca Juga:10 Orang Tewas Tertembak Pria Bersenjata di Supermarket, Pelaku Siarkan Aksinya Secara LangsungMendapat Sambutan Positif, Lebih Dari 2000 pelanggan di Jawa Barat Nikmati Program Lebaran Ceria PLN
“Hal ini dilakukan agar langkah-langkah kedaruratan dapat berjalan baik pada saat diperlukan,” imbuhnya. (Disway/rit)
