Operasi Pemisahan Anak Kembar Siam Joana dan Jovalin Berhasil, Jenderal Dudung: Ini Cucu Saya

JAKARTA – Operasi pemisahan anak kembar siam Joana dan Jovalin berhasil dilakukan oleh tim dokter terpadu sebanyak 67 orang yang diketuai dr Harsali Lampus.

Joana dan Jovalin berhasil dipisahkan melalui operasi selama tujuh jam di RSUP Prof Kandou Manado, Sulawesi Utara, Kamis (21/4).

Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Dudung Abdurachman merasa terharu karena operasi tersebut dapat berhasil. Joana dan Jovalin merupakan anak Lumowa, personel Kodim 1302/Minahasa, dengan istrinya, Marcela Sumakul.

“Saya sangat terharu bahwa dua tahun lebih anak buah saya menghadapi situasi seperti itu dan akhirnya terkabulkan karena pertolongan Tuhan melalui Panglima Kodam XIII/Merdeka (Mayor Jenderal TNI Alfred Denny Tuejeh), kepala rumah sakit,” ujar Dudung saat konferensi video dengan Tuejeh beserta Sersan Dua Fredrik Lumowa di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Rabu.

Dudung mengaku kesuksesan proses operasi anak kembar siam prajuritnya itu menjadi momen paling bahagia dalam hidupnya.

“Mungkin hari ini dalam hidup ini adalah yang paling bahagia,” katanya.

Dia mengungkapkan keberhasilan tim dokter RSUP Prof Kandou Malalayang di Manado yang secara intensif bekerja sama dengan RSPAD Gatot Subroto telah memberikan harapan indah bagi prajuritnya.

“Saya secara pribadi mengucapkan terima kasih kepada tim dokter yang sudah menangani operasi pemisahan bayi kembar siam ini. Ini adalah cucu saya,” ucapnya.

Dudung berjanji akan mengirimkan mainan dan makanan untuk Joana dan Jovalin.

“Nanti bapak akan kirim mainan anak-anak. Bantuan makanan dari Jakarta nanti kami kirim,” imbuhnya.

Kemudian dia menceritakan bulan lalu dia bersama istrinya sempat berkunjung ke Manado dan melihat secara langsung kondisi bayi kembar siam Joana dan Jovalin.

“Waktu saya ke Manado kemarin saya merasakan betul bagaimana suasana batin dari anggota saya, Sersan Dua Fredrik Lumowa. Saya melihat secara langsung kondisi putrinya yang berusia dua tahun empat bulan,” katanya.

“Saat itu juga saya meminta kepada panglima Kodam XIII/Merdeka untuk segera melakukan tindakan. Saya sampaikan kalau perlu dibawa ke Jakarta, kita bawa ke Jakarta (RSPAD Gatot Soebroto),” sambungnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan