“Saat ini yang dilaporkan ini secara umum saja, tapi memang agak sedikit menjurus kepada ini (hepatitis), meskipun kita tidak bisa memastikan, untuk penegakan diagnosa bukan kita,” ungkapnya.
Walau masih dalam status diduga, Tanti Rohillawati memastikan pihaknya akan tetap melakukan pengawasan terhadap pasien tersebut melalui bidang pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P).
Lanjutnya ia juga menerangkan dalam waktu dekat pihak Dinkes Kota Bekasi dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi akan mendatangkan dokter spesialis anak untuk meminta saran antisipasi terhadap kasus hepatitis di wilayahnya.
“Saya sudah menugaskan kabid P2P untuk memantau hal tersebut, dalam jangka waktu dekat dinas kesehatan mau mengundang dokter spesialis anak untuk mendapatkan masukan-masukan apa langkah-langkah yang harus diantisipasi oleh pemerintah kota,” tuturnya.
Dengan hal itu Tanti Rohillawati mengatakan, hingga saat ini di Wilayah Kota Bekasi masih belum ada warga yang terjangkit penyakit Hepatitis. (Fin-red)