KESEHATAN adalah hal yang penting untuk menunjang kehidupan dan menjadi prioritas untuk banyak kalangan. Dengan memiliki badan yang bugar, setiap orang akan lebih mudah dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Secara alami, tubuh manusia memiliki sistem imun yang kuat agar terhindar dari berbagai macam penyakit dan salah satu kunci menjaga keseimbangan sistem imun tersebut adalah menjaga pola hidup yang sehat.
Di sisi lain, setelah satu bulan penuh menjaga asupan makanan ke dalam tubuh, tentunya momen Lebaran ini bukan menjadi ajang “balas dendam” terhadap pilihan makanan yang sesuai selera.
Pasca Lebaran, kita tetap harus menjaga kondisi tubuh yang bugar agar tidak ada kendala kesehatan apapun nantinya. Akan tetapi, salah satu permasalahan yang dihadapi oleh banyak masyarakat Indonesia saat bertemu dengan berbagai hidangan khas Lebaran adalah permasalahan lambung.
Jika Anda termasuk salah satu penderita maag atau asam lambung, maka Anda harus memperhatikan apa saja penyebab naiknya asam lambung serta memastikan kandungan nutrisi yang dikonsumsi. Bersama dengan salah satu shipper Ninja Xpress, yaitu FM Group berikut dijelaskan faktor penyebab permasalahan asam lambung, diantaranya sebagai berikut:
1.Kebiasaan Makan yang Salah
Salah satu penyebab permasalahan asam lambung yang sering tidak disadari adalah kita tidak menyediakan cukup waktu untuk tubuh mencerna makanan, terutama di malam hari dengan langsung tidur. Sebaiknya, hindari makan berat 2 jam menjelang tidur dan pastikan memiliki pola makan yang teratur.
2.Mengonsumsi Makanan Pemicu
Makanan pedas, asam dan berlemak dapat meningkatkan produksi asam pada lambung. Oleh karena itu, sebaiknya Anda membatasi konsumsi makanan yang dapat memicu permasalahan asam lambung.
3.Tidak Mengontrol Jumlah Makanan yang Dikonsumsi
Penyebab naiknya asam lambung tidak hanya disebabkan karena telat makan, tapi jumlah makanan yang berlebih juga dapat menimbulkan permasalahan yang sama.
Hal ini berkaitan dengan meningkatnya produksi asam pada lambung karena jumlah asupan makanan yang masuk. Terlebih di momen Idul Fitri, Anda harus bisa mengontrol apa saja makanan yang dikonsumsi dan seberapa banyak makanan yang sesuai dengan kapasitas Anda.