Jabarekpres.com – Hepatitis misterius yang sedang menyebar diberbagai negara hingga kini masih diselidiki penyebabnya.
Hepatitis misterius berbeda virusnya dan belum diketahui secara pasti, apakah itu dikaitkan dengan adenovirus atau Covid-19. Saat menyerang tubuh anak pun, hepatitis tersebut dapat berujung kematian jika terlambat ditangani.
Dokter Spesialis Anak yang juga Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Muzal Kadim mengatakan hepatitis adalah suatu peradangan hati atau inflamasi hati. Inflamasi ini disebabkan beberapa macam sebab, salah satunya infeksi.
“Bisa disebabkan oleh kondisi autoimun. Obat-obatan. Atau iskemik kekurangan oksigen pada kondisi tertentu. Infeksi sendiri juga bisa berbagai sebab. Bisa virus, bakteri, jamur, parasit. Yang paling banyak adalah infeksi virus dan menyerang sel hati,” ujarnya dalam konferensi pers Sabtu (7/5).
Menurut dr. Muzal, virus A, B, C, D, E paling sering menyerang hepatitis pada anak. Jika sudah dalam kondisi akut, virus itu bisa merusak sel hati secara langsung. Bisa juga karena tubuh sendiri yang melawan.
Yang terjadi pada tubuh anak saat melawan virus itu, bisa jadi sel hatinya justru kalah atau rusak karena virusnya terlalu kuat. Akibatnya sel-sel hatinya ikut rusak. Jika sudah berat, akan berujung pada transplantasi hati.
“Karena tubuh si anak terlalu kuat melawan virus, maka zat-zat yang keluar dari tubuhnya untuk melawan atau menghancurkan virus itu juga semakin berat. Akan semakin banyak sel hati hancur dan berat,” jelasnya.
“Dalam kondisi seperti itu, kesadaran anak bisa menurun. Bahkan jika tak ditangani akan berujung kematian,” tambahnya.
Hepatitis disebut akut atau berat karena menyebabkan kegagalan hati. Kalau sudah demikian, kata dia, kadang-kadang para dokter sulit menanganinya.
“Angka kematiannya tinggi (jika sudah hepatitis akut). Kita perlu transplantasi hati, itu secara umum ya,” jelasnya.
Dia menjelaskan hepatitis akut berat yang dikatakan ‘Unknown’ atau misterius itu saat ini penyebab virusnya sedang dicari. Sedang diteliti lebih lanjut.
“Penyebab konfirmasinya belum diketahui. Ada yang mengatakan histori dengan Covid-19. Itu semua masih diduga keterkaitan. Apakah memang kebetulan bersamaan atau sebagai penyebab langsung masih dugaan,” katanya.