Jabarekspres.com – Rekayasa lalu lintas di jalur mudik bisa berjalan dinamis sesuai lapangan. Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Firman Santyabudi.
Maka dari itu, Firman mengimbau kepada masyarakat yang sedang melakukan perjalanan mudik untuk selalu memperbaharui informasi seputar jalur mudik.
“Lebih baik mendengarkan perkembangan, pastikan hari ini buka atau tidak,” kata Firman di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Jumat (29/4).
Firman mencotohkan, sistem one way atau satu arah yang diterapkan kemarin seharusnya telah berakhir pada pukul 00.00 WIB. Namun, pada kenyataannya dilanjutkan sampai menjelang pagi hari.
Kondisi ini terpaksa dilakukan untuk mengurai kepadatan kendaraan. Jika one way dilaksanakan sesuai jadwal, maka berpotensi menimbulkan kemacetan parah.
“Kalau ditutup atau dibuka sesuai jadwal kemarin justru akan menambah parah (macet, red) di jalan tol karena bertemu,” ujar Firman.
Langkah tersebut diambil pihaknya agar tidak terjadi kemacetan dari Jakarta, Banten hingga Cikampek.
“Artinya langkah-langkah ini yang harus kita ambil. Kalau tidak dilakukan justru penumpukan dari Jakarta, Banten, dan sampai Cikampek akan justru mengular menjadi satu,” imbuhnya.
Dia juga meminta kepada masyarakat agar mengerti dengan keputusan yang dibuat oleh Polri. Prinsipnya petugas di lapangan mengambil langkah untuk semakin memperkecil hambatan di jalan selama mudik.
“Angka 23 juta (pemudik, red) bukan angka kecil. Bahasa Jawanya harus ada legowo dari salah satu pihak, ketika kita memberikan kesempatan kepada yang lain, yang lain mohon maaf tunggu dulu sabar. Nah kuncinya cuma itu, tertib,” pungkas Firman. (jawapos)