KABUPATEN BOGOR – Paska penangkapan Bupati Bogor Ade Yasin melalui operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kondisi kantor pemerintahan di Kabupaten Bogor terlihat lebih sepi dari biasanya.
Dari hasil pantauan wartawan di sekitar lokasi Kompleks Kantor Bupati dan Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor, kondisi dimasing-masing kantor nampak sepi dari aktivitas para pejabat.
Hiruk pikuk para petinggi instansi pemerintah yang biasa hilir mudik disekitar kantor menjalankan aktivitas kerjanya kini terpantau lebih lengang, bahkan terlihat seperti tak ada kegiatan pemerintahan di sana.
Para staf dan pegawai tampak lebih berhati-hati dalam berbicara, bahkan ada yang memilih hanya bekerja tanpa banyak berbicara. Sehingga menambah suasana semakin hening.
Hal tersebut buntut dari tertangkapnya Bupati Bogor Ade Yasin bersama sejumlah pihak dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Jawa Barat.
Pelaksana tugas (Plt) Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, penangkapan Ade Yasin dilakukan pada Selasa (26/4) malam hingga Rabu (27/4) pagi.
Penangkapan tersebut diduga berkaitan dengan kasus suap.
“Kegiatan tangkap tangan ini dilakukan karena ada dugaan tindak pidana korupsi pemberian dan penerimaan suap,” kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri pada keterangannya, Rabu (27/4). Sampai saat ini KPK belum memerinci ihwal suap apa yang menjerat Ade Yasin dan sejumlah pihak dari BPK Jabar.
Ali menyebut hingga saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan kepada pihak-pihak bersangkutan. (jpnn/rit)