SEMARANG – Driver ojek online (ojol) korban penipuan bernama Irwanuri Kiswanto selalu berharap uang yang dikumpulkannya selama tujuh tahun dapat kembali untuk digunakan membangun rumah seusai Lebaran.
Driver ojol asal Kota Semarang, Jawa Tengah ini menceritakan perjalanan hidupnya mengumpulkan pundi-pundi rupiah dari jerih payah keringatnya sendiri.
Iswanuri mulai merambah dunia tarik-manarik transportasi roda dua online ini sejak 5 tahun terakhir. Sebelumnya, dia telah dua tahun lebih dulu berkecimpung serabutan dan menjadi buruh di suatu pabrik.
Keinginan akan membangun rumah telah terpola sejak aktif sebagai karyawan pabrik. Tekadnya bulat setelah menikah tiga tahun lalu. Meskipun tidak memiliki penghasilan tetap, Iswanuri membuktikan sebagai pekerja swasta dapat mengumpulkan uang hingga puluhan juta rupiah tanpa mengandalkan uluran tangan.
Selama tujuh tahun terakhir, ketika menjadi buruh hingga kemudian kerja keras sebagai driver ojol, dirinya dapat mengepul tabungan sekitar Rp 36 juta.
Pria berusia 28 tahun itu juga berusaha untuk meminjam uang sebagai tambahan modal memiliki rumah yang telah didambakan bersama sang istri. Dari kredit usaha rakyat (KUR), dia mencairkan sekitar Rp 31 juta. Iswanuri akan membangun usaha kecil-kecilan sebagai aktivitas lain menambah penghasilan setelah Lebaran nanti.
Namun, kerja keras dan semangatnya dalam mengumpulkan uang lenyap seketika karena ditipu orang tidak dikenal (OTK) yang mengiming-imingi sejumlah hadiah.
Pada Selasa (19/4) lalu, saat Iswanuri tengah menarik penumpang mendapatkan telepon dari seorang yang mengaku sebagai pegawai BRI. Penipuan yang menimpa Irwanuri menjadi perbincangan publik dan viral di media sosial Instagram.
Dalam unggahan tersebut, Irwanuri tak dapat membendung air matanya. Hampir sepekan berlalu, uang Irwanuri belum kembali. Irwanuri mengatakan pihak bank terus bekerja membantu dirinya merealisasikan mimpi untuk membangun rumah.
“Dari pihak bank masih dalam proses,” katanya saat dihubungi JPNN Jateng, Senin (25/4).
Akibat kejadian tersebut, dirinya belum mampu bekerja kembali. Kondisi tubuh dan pikiran masih belum pulih karena kehilangan puluhan juta dalam sekejab.
“Karena fisik saya masih down, dari keluarga belum memberi izin untuk aktifitas lain-lain,” akunya.