JAKARTA – Kembalinya, Raja Dangdut Rhoma Irama ke Partai Golkar disambut meriah oleh para Kader Partai ketika acara buka Bersama dengan PPK Kosgoro.
Rhoma Irama yang hadir memberikan Tausyiah itu, mendapat sambutan meriah dari seluruh kader Golkar dan Kosgoro.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengaku sangat senang dengan bergabungnya Kembali H Rhoma Irama ke pangkuan Partai Gokkar.
Menurutnya, meski sebagai seniman, karir politik H Rhoma Irama sudah memiliki banyak pengalaman. Raja Dangdut itu, diketahui sering berpindah-pindah Partai.
Meski begitu, bersama Partai Golkar, Airlangga Hartarto memastikan, H Rhoma Irama akan terus bersama untuk membangun Kembali kebesaran Partai Golkar.
“Senior kita KH. Rhoma Irama, sebenarnya adalah kader Partai Golkar. Beliau sempat hijrah kesana-kemari. Dan akhirnya kembali ke Golkar juga, insya Allah,” tutur Airlangga disambut tepuk tangan kader Kosgoro 1957 di Masjid Umar Bin Al Khattab, Senin (25/4).
Dengan bergabungnya H, Rhoma Irama ke Partai Golkar diharapkan, Partai Belambang Pohon Beringin ini akan semakin kokoh dan dapat kemabali meraih cita-cita kemenangan pada pemilu nanti.
Lebih lanjut, Airlangga Hartarto mengingatkan kepada seluruh kader Partai dan Kosgoro 1957 untuk turut membantu masyarakat yang sedang dalam kesusahan.
‘’Seluruh kader Kosgoro 1957 bersama Ketua Umum Dave Laksono harus hadir membantu masyarakat,’’ucap Airlangga.
Airlangga juga mengimbau kepada seluruh kader partai agar tidak lupa untuk patuh membayar zakat, memberikan infaq dan shadaqah.
‘’Hal ini dilakukan sebagai bentuk wujud syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan,’’ujarnya.
memasuki Ramadhan ini, capaian vaksinasi terutama di DKI Jakarta menunjukkan capaian luar biasa. Capaian vaksinasi ini membuat Provinsi DKI Jakarta masuk pada PPKM Level 2.
“Dengan adanya level 2, Alhamdulillah kita bisa membuat acara di masjid, kita bisa shalat di lapangan saat Idul Fitri, tahajud, tarawih, dan juga kita bisa mudik lebaran kali ini,” ucap Airlangga penuh semangat.
Meski begitu, kedepan, tantangan yang akan dihadapi Indonesia masih ada. Selain pandemi Covid-19, juga ada potensi krisis akibat peran Ukraina-Rusia.
