Jabarekspres.com — Belum lama ini jajak pendapat di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa mayoritas remaja AS prihatin mengenai krisis iklim dan setuju untuk segera mengambil tindakan nyata untuk menyelamatkan planet Bumi. (Klik di sini untuk mengetahui cara mengatasi perubahan iklim)
Survei nasional tersebut dilakukan oleh the Harris Poll yang kemudian dilaporkan oleh Axios, di mana melibatkan 1.500 anak berusia 13-19 tahun.
Sebagian besar partisipan remaja itu mengaku telah merasakan dampak perubahan iklim dan berharap ada perubahan yang nyata bagi lingkungan hidup hingga tahun-tahun mendatang.
Jajak pendapat tersebut mengajukan pertanyaan seperti berikut, dikutip dari Commons Dreams, Rabu (13/4/2022):
“Jika kita tidak mengatasi perubahan iklim hari ini, akan terlambat bagi generasi mendatang, membuat beberapa bagian planet ini tidak layak huni.”
Delapan puluh empat persen responden setuju dengan pernyataan di atas.
Persentase yang sama mengatakan bahwa krisis iklim “akan berdampak pada semua orang di generasi saya melalui ketidakstabilan politik global.”
- Lingkungan jelas membebani pikiran remaja
Jajak pendapat tersebut menemukan bahwa 89 persen remaja secara teratur memikirkan lingkungan. Itu terutama berlaku untuk responden yang lebih tua.
92 persen anak berusia 18-19 tahun melaporkan sering atau kadang-kadang memikirkannya perubahan iklim.
Kekhawatiran remaja terbukti, dengan 75 persen dari semua responden mengungkapkan kekhawatiran tentang masa depan planet ini.
Delapan puluh empat persen dari remaja juga menyatakan keprihatinan bahwa “jika kita tidak berbuat lebih banyak untuk melindungi lingkungan, manusia, dan spesies lain, satwa liar akan menderita dan mungkin punah.”
Pemerintah, kata para remaja, gagal dalam mengambil tindakan yang tepat dan layak untuk mengendalikan krisis planet ini.
Hanya 45 persen setuju bahwa “para pemimpin politik dan elite global melakukan upaya yang berarti untuk mencegah bahaya lingkungan untuk melindungi warganya.”
Perlindungan lingkungan, kata 79 persen responden, harus diprioritaskan di atas pertumbuhan ekonomi.
Survei tersebut dilakukan pada 5 Januari hingga 18 Januari, saat Presiden Joe Biden menghadapi seruan untuk menyatakan darurat iklim dan ilmuwan federal mengatakan planet ini baru saja mengalami tahun terpanas keenam dalam catatan.