BANDUNG – Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung mengungkapkan pihaknya masih menemukan beberapa tempat hiburan malam yang buka pada saat bulan Suci Ramadan.
Kepala Disbudpar Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari menegaskan pihaknya langsung memberikan teguran kepada pihak pengelola.
“Waktu di awal-awal ada (tempat hiburan malam yang masih buka, red), tapi kita kasih pembinaan dan peringatan tambahan,” katanya Di Balai Kota Bandung, Kamis (14/4).
Namun dengan seiring berjalannya waktu, Kenny mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menemukan kembali tempat hiburan di Kota Bandung yang masih beroperasi.
“Sampai sejauh ini ada monitoring masih ditaati (belum ada yang buka kembali, red). Tapi ada beberapa waktu di awal-awal (Ramadan) masih ada yang buka, maka kita kasih pembinaan,” ujarnya.
Sehingga dia meminta kepada pihak pengelola tempat hiburan untuk tutup sementara selama 30 hari di bulan Suci Ramadan.
“Jadi kita hanya minta tutup dulu dari 12 bulan itu satu bulan untuk tempat hiburan,” pungkasnya.
Dia menambahkan pihaknya tengah melakukan antisipasi terhadap masyarakat yang akan melakukan mudik ke Kota Bandung.
Saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pihaknya akan melakukan pengawasan dan jam operasional hotel-hotel yang ada di Kota Bandung.
Selain hotel, pihaknya juga akan mengawasi tempat wisata yang diprediksi akan menjadi destinasi liburan selama libur lebaran.
Disbudpar Kota Bandung akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung untuk tes antigen acak kepada para pemudik.
Sebelumya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melarang sejumlah tempat hiburan malam beroperasi selama Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri 1443 H.
Hal tersebut berdasarkan surat edaran dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung dengan nomor:TU.01.02/1445/lll/2022/DISBUDPAR, mengenai penutupan usaha pariwisata hari besar keagamaan, yaitu Bulan Suci Ramadan, Wafat Yesus Kristus dan Hari Raya Idul Fitri 1443 H. (mg4/ran)
