Jabarekspres.com – Ada yang tahu Ramadan Kareem artinya apa? Bila belum mari kita ulas bersama-sama apa sebenarnya makna dari istilah itu.
Setiap memasuki Ramadan, tak sedikit umat muslim yang mengucapkan istilah tersebut sebagai tanda menyambut bulan puasa yang penuh berkah.
Selain mengutarakan Ramadan Kareem, para kaum muslimin khususnya di Tanah Air juga sering memakai istilah lain yakni Ramadan Mubarak.
Lantas apakah Ramadan Kareem artinya sama dengan Ramadan Mubarak? Atau justru berbeda dan memiliki makna dan tujuan yang lain?
Untuk menjawab itu mari kita bahas satu per satu mulai dari Ramadan Kareem artinya apa. Setelah itu dipahamai baru berlanjut ke istilah Ramadan Mubarak.
Melansir Metro.co.uk dan laman NU Online, ini dia makna pengucapan istilah itu yang kerap dilontarkan umat muslim saat bulan puasa tiba.
Ramadan Kareem artinya yang pemurah atau rendah hati. Biasanya, kata ini kerap diucapkan seseorang saat menjelang bulan Ramadan.
Istilah tersebut memiliki pesan doa, yang berarti “semoga Ramadan bermurah hati untukmu.”
Meski terlihat sederhana, ucapan Ramadan Kareem memiliki makna yang cukup dalam.
Setidaknya ada dua pendapat mengenai makna di dalamnya, yakni Ramadan yang murah hati dengan memberikan kebaikan.
Dan ada juga yang berpendapat bahwa dalam Ramadan, ada banyak sekali kebaikan di sana.
Ucapan Ramadan Kareem yang memiliki arti ramadan yang murah hati, dianggap kurang tepat.
Seolah-olah ini memberi kesan bahwa bulan Ramadan yang memberinya kemurahan hati.
Tentu saja, ini dianggap kurang tepat karena sejatinya hanya Allah SWT yang Maha Kuasa dan Pemurah.
Dihimpun dari sumber lain, Kareem sendiri memiliki makna murah hati atau rendah hati. Jika kalimat Ramadhan Kareem diartikan dalam bahasa Indonesia maka artinya yaitu “Semoga Ramadhan murah hati kepadamu”.
Dari sini, terdapat perbedaan pendapat mengenai penggunaan kalimat Ramdhan Kareem untuk mengucapkan datangnya bulan Ramdhan bagi setiap Muslim.
Sebab bukan Ramadhan yang memiliki keremurahan hati, melainkan Allah SWT yang menjadikan bulan suci itu demikian.
Pendapat ini diperkuat melalui hadist yang mengatur hukum mengucapkan Ramadhan Kareem. Berikut ini bunyi hadist tersebut: