JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan sudah menerima sejumlah tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa yang melakukan aksi di depan gedung DPR pada aksi 11 April.
Ia mengatakan, sudah menampung aspirasi para mahasiswa dan akan disampaikan kepada pemerintah.
“Aspirasi mahasiswa tadi juga sudah diterima DPR dan akan kita sampaikan kepada pemerintah,” kata Puan Maharani dalam keterangannya, Selasa (12/4).
Ketua DPP PDI-Perjuangan itu mengapresiasi demo yang dilakukan oleh para mahasiswa.
“Saya berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa melakukan aksi demo untuk menyuarakan aspirasinya secara damai,” ujarnya.
Kendati demikian, Puan menyesalkan adanya tindakan anarkis yang dilakukan oleh sekelompok orang sehingga menyebabkan adanya korban luka.
Ia meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus kekerasan ini.
“Saya mengutuk keras insiden kekerasan yang terjadi di tengah demo,” tegas Puan.
“Apapun alasannya, tindakan kekerasan tidak bisa dibenarkan karena bertentangan dengan prinsip kemanusiaan,” sambung Puan.
Untuk diketahui, demonstrasi ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di depan DPR RI Senin (11/4/) siang, berakhir ricuh.
Kericuhan terjadi saat para pelajar STM yang baru saja tiba di depan Gedung DPR RI
Mereka mulai melemparkan botol minum dan batu ke arah aparat kepolisian.
Teriakan juga imbauan “Jangan terpancing provokasi” dilontarkan aparat.
Namun, kerusuhan tak bisa dibendung lantaran massa mahasiswa ikut tersulut.
Pantauan Pojoksatu di lokasi, penjaga aparat kepolisian tampak beberapa kali menembaki gas air mata ke peserta aksi demo.
Salah satu peserta aksi yang tidak mau sebutkan namanya berteriak bak perang Rusia-Ukraina.
“Ini kayak perang Rusia-Ukraina. Bedanya rakyat perang sama polisinya sendiri,” teriaknya.
Pelajar STM terlihat melempar batu ke arah rombongan polisi yang baru saja diterjunkan ke lokasi.
Water canon dan gas air mata terus ditembakkan ke arah massa. (pojoksatu-red)