Pada tahun 1956, misalnya, orang-orang Inggris kelas menengah sudah bisa menikmati kue tersebut. Pada saat itu, bentuk dari kue-kue kering adalah persegi yang dibalur oleh kuning telur dan rempah-rempah.
Ia pun pada akhirnya menjadi kue yang populer di Eropa dan pada abad ke-17 pun kue tersebut diperkenalkan kepada orang-orang Amerika.
- Kue Perayaan bangsa Eropa
Kemajuan teknologi pada abad ke-19 turut membuat pembuatan kue-kue kering menjadi makin mutakhir. Perkembangan teknologi juga mendorong pembuatan kue-kue kering menjadi lebih beragam.
Aneka ragam kue-kue kering ini pun lantas menjadi bentuk perayaan bagi bangsa Eropa dan Amerika.
- Sampai ke Indonesia
Orang-orang di Indonesia pun bisa mengenal kue-kue kering setelah dibawa oleh Belanda ke Nusantara.
Satu-satunya kue yang terkenal dari Belanda yang kemudian menjadi kue utama pada saat lebaran hingga sekarang adalah nastar.
Secara etimologi, nastar berasal dari dua kata dalam bahasa Belanda, yakni kata pertama adalah “ananas” yang artinya “nanas”, dan yang kedua adalah “taart” yang artinya pai atau tart. Jadi, kue nastar itu jika diterjemahkan berarti merupakan “kue yang bertart nanas”.
Kue nanas ini, dan juga kue-kue kering lainnya, menjadi menu per-kue-an utama masyarakat Indonesia hingga sampai sekarang dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri.***