Airlangga Hartarto Sepakat dengan Hasil Penetian Prof. Fahmi Idris

PADANG – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri undangan pengukuhan Profesor Kehormatan, Dr, Fahmi Idris, SE, MH di Universitas Negeri Padang.

Fahmi Idris mendapat gelar Profesor Kehormatan setelah melakukan penelitian di bidang Ilmu Sumber Daya Manusia.

Penelitian Prof. Fahmi  sendiri berjudul, perkembangan humanistik manajemen model dalam organisasi bisnis untuk meraih kesuksesan dengan memanusiakan manusia.

Menanggapi hasil penelitian Prof Fami Idris, Airlangga Hartarto mengatakan, hasil penetian ini selaras dengan program pemerintah yang ingin memberikan kesejahteraan kepada masyarakat dengan cara memanusiakan manusia.

Dengan begitu, harkat dan martabat, harga diri, dan juga kebanggan sebagai seorang manusia dapat dicapai untuk meningkatkan kualitas hidup.

‘’program yang disampaikan Prof. Fahmi ini sangat relevan, karena saat ini kita menghadapi perubahan yang luar biasa,” kata Menko Airlangga.

Airlangga Hartarto juga menyampaikan, untuk meningkatkan kualitas SDM, pemerintah saat ini memiliki Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Lembaga ini memberikan kesempatan bagi siapapun yang ingin menempuh pendidikan dengan beasiswa keperguruan tinggi luar negeri.

Program ini sudah berjalan lama dan sudah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin meningkatkan ualitas dengan mengenyam pendidikan yang lebih tinggi.

Pemerintah juga berkolaborasi dengan pihak swasta, Pemerintah juga menyediakan insentif fiskal berupa Super Deduction Tax hingga 300% untuk kegiatan penelitian dan pengembangan.

Pembangunan berbasis kemanusiaan secara nyata telah dijalankan Pemerintah dalam setiap upaya pengambilan kebijakan publik.

Airlangga Hartarto mengatakan, dalam upaya penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, Pemerintah lebih mengutamakan keseimbangan antara kehidupan dan penghidupan yang tercermin melalui kebijakan “gas dan rem”.

Untuk itu, sensi dalam penanganan pandemi Covid-19 adalah manusia itu sendiri. Sebab, Dua hal yaitu kehidupan dan penghidupan manusia inilah yang diseimbangkan Pemerintah.

‘’Dengan pendekatan humanistik, yaitu bagaimana nilai-nilai kemanusiaan itu menjadi tertinggi di dalam kebijakan publik,” ujar Menko Airlangga Hartarto.

Terkait dengan tantangan global akibat kondisi geopolitik Rusia dan Ukraina, Pemerintah telah mengantisipasi dampak dari kenaikan harga komoditas global.

Beberapa harga komoditas pangan dan energi dikendalikan melalui kebijakan yang berpihak kepada masyarakat dengan mempertebal bantuan sosial.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan