Masjid Raya Bandung juga sebagai pusat kegiatan keagamaan, seperti pengajian, perayaan hari besar Islam, kegiatan pesantren kilat, dan acara buka puasa bersama di bulan suci Ramadhan. Konon informasi yang Direktori Wisata dapatkan, masjid ini juga menjadi saksi sejarah berlangsungnya Konfrensi Asia Afrika 1955 silam.
Cara ke masjid Agung Bandung sangatlah mudah, kita dapat menggunakan kendaraan motor dan mobil. Karena lokasinya ada di pusat Kota Bandung, maka kita tinggal menuju lokasi Alun Alun Bandung saja.
2. Desa Wisata Kampung Mahmud Bandung
Kampung Mahmud Bandung tidak hanya dikenal sebagai kampung yang hingga kini masih menyimpan dan melestarikan adat dan tradisi, namun lebh pada itu Kampung mahmud jga dikenal sebagai sebauh perkampungan yang memiliki peran penting sebagai salah satu tempat penyebaran Islam di Bandung.
Letak Kampung Mahmud ini berada di Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung.
Meski keberadaan kampung ini dikeliling oleh sungai Citarum. Uniknya pada saat musim hujan, kampung ini tidak pernah terendam banjir.
Warga asli Kampung Mahmud Banudng mayoritas memiliki rumah panggung dengan dinding bilik bambu yang dilengkapi jendela tanpa kaca.
Bangunan rumah panggung di Kampung Mahmud bandung, memiliki syarat filosofi hidup sederhana. Konon informasi yang Direktori Wisata dapatkan dari KH. Muhammad Safei tokoh masyarakat setempat, Kampung Mahmud merupakan kampung terpuji. Dan sebelum menjadi kampung dulunya tempat ini merupakan rawa-rawa.
Eyang Dalem Kyai Haji Abdul Manaf adalah seorang tokoh leluhur kampung Mahmud dari keturunan salah saorang wali yang memiliki peranan besar dalam menyebarkan agama Islam di Nusantara.
Di dalam kampung Mahmud Bandung terdapat sebuah masjid bersejarah Masjid Agung Mahmud, konon pembangunan masjid tersebut menggunakan tanah segenggam yang di bawah oleh Kyai Haji Abdul Manaf sepulangnya dari haji di Makkah Madinah Arab Saudi untuk membangun masjid tersebut.
Mengalami beberapa kali perbaikan, Masjid Agung Mahmud hingga kini masih berdiri dengan kokoh di tengah pemukiman warga yang masih memegang teguh warisan leluhur.
Sebagai bukti kecintaan dan menghargai leluhurnya, makam Eyang Dalem Kyai Haji Abdul Manaf sangat dijaga dan dipelihara oleh seorang juru kunci yang juga masih keturunan Eyang Dalem.