BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan, rencana migrasi siaran televisi dari analog ke siaran digital untuk Jawa Barat sudah siap.
Pihaknya, juga sudah memberikan data kepada Kominfo mengenai jumlah masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan Set Box.
Menurut Ridwan Kamil, dalam migrasi digital ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika akan membagikan alat khusus.
Adapun untuk warga Jabar, Pemda Provinsi Jabar berkewenangan menyerahkan data penerima alat pendukung tersebut ke Kemenkominfo.
‘’Kewenangan ada di pemerintah pusat, pemprov Jabar data untuk DTKS atau masyarakat menengah kebawah karena sekarang siaran TV digital itu sudah bukan kemewahan, tapi kebutuhan,” jelas Kang Emil panggian akrab—Ridwan Kamil.
Untuk mempercepat proses migrasi TV digital di Jabar, pihaknya akan membantu pemerintah pusat melalui instrumen legal formal yang dimiliki.
“Kami berinisiatif menunjang dari kewajiban pemerintah pusat melalui instrumen-instrumen legal formal dari daerah, sehingga prosesnya tidak terlalu lama,” ungkapnya.
Untuk proses migrasi itu, Kang Emil pun berharap kepada pemerintah pusat agar menyediakan sinyal digital di beberapa wilayah Jabar yang saat ini masih blank spot.
Pemda Provinsi Jabar siap berkolaborasi dengan Kemenkominfo dan TVRI selaku institusi yang diwajibkan oleh undang-undang menyukseskan migrasi digital.
“Ada satu hal di Jabar yang belum sempurna, yaitu masih ada blank spot untuk sinyal digital, oleh karena itu perlu kolaborasi antara kami, Kemenkominfo dan TVRI agar semua sukses,” tuturnya.
Ridwan Kamil mengungkapan dengan adanya siaran TV Digital terbuka juga peluang 240.000 lapangan kerja baru.
Lapangan kerja yang paling banyak yang dibutuhkan adalah profesi kreator konten yang nantinya akan menjadi bagian dari industri TV digital.
“Dengan transformasi digital akan lahir profesi baru yang menghadirkan sampai 240.000 lapangan kerja, khususnya content creator yang nanti menjadi bagian dari industri TV digital,” kata Ridwan kamil.
Menurutnya, Transformasi TV analog ke digital di seluruh Indonesia akan dimulai bulan April-November 2022.
“Tahun ini adalah momentum hijrah seluruh dimensi penyiaran khususnya di masyarakat. Oleh karena itu mari masyarakat bersiap-siap,” ujarnya.