SOLOKANJERUK – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Desa Bojongemas, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung diduga tak tepat sasaran.
Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, penyaluran BLT itu dianggarkan melalui Dana Desa untuk warga yang perekonomiannya kurang dan belum pernah mendapat bantuan.
Selain tak tepat sasaran, penyaluran BLT di Desa Bojongemas pun diduga tidak transparan sebab pelaksanaannya dilakukan tanpa melibatkan ketua RT dan RW.
Hal itu diakui oleh Ketua RT02, Yudi Rudiana, 36, warga RW02, Desa Bojongemas, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung.
“Warga di RT saya ada 2 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) yang diajukan buat menerima BLT,” kata Yudi kepada Jabar Ekspres, Jumat (1/4).
Dia mengatakan, pengajuan itu dilakukan sebab sebelumnya Ketua RW02, Rusman memintanya untuk mengecek serta mendata warga yang terbilang kurang mampu.
“Memang sebelumnya ada info dari desa untuk mendata siapa saja yang layak dapat BLT Dana Desa,” ujar Yudi.
Kendati demikian, dijelaskan Yudi, setelah memberikan data pengajuan KPM, tidak ada informasi lanjutan mengenai kapan dan siapa saja yang disetujui dalam penyaluran BLT.
“Warga yang saya ajukan bertanya kapan dibaginya, makanya saya koordinasi dengan pak RW kemudian datang ke desa buat cari informasi,” ucapnya.
“Pas kita lihat datanya yang dapat BLT berbeda dengan yang diajukan, justru yang dapat itu malah bisa dibilang berkecukupan,” tambah Yudi.
Dia menerangkan, dari 2 KPM yang diajukan agar menerima BLT Dana Desa, yang mendapat bantuan di RT02 bertambah menjadi 4 Kepala Keluarga (KK).
“Jadi ada 2 (KPM) yang diajukan, tapi tanpa ada koordinasi dan pemberitahuan yang dapat jadi 4 (KK),” imbuhnya.
“Itu juga di luar yang saya ajukan, justru 2 KPM yang saya ajukan malah gak ada yang dapat, diganti (jadi 4 KK) tanpa pemberitahuan, tahu-tahu sudah saja pelaksanaannya,” tambah Yudi.
Hal senada diucapkan Ketua RW02, Rusman. Dia berujar, warga penerima manfaat yang diajukan untuk menerima BLT Dana Desa justru tidak diberikan bantuan.
“Saya meminta ke setiap RT untuk mendata yang betul-betul kekurangan dan layak menerima bantuan dan belum pernah dapat bansos seperti BPNT dan yang lainnya,” ucap Rusman.