Waspada Web Donasi Palsu Bermodus Kirim Bantuan ke Ukraina

JAKARTA – Banyak orang di seluruh dunia saat ini ingin memberikan bantuan kepada masyarakat Ukraina yang membutuhkan karena invasi Rusia. Memanfaatkan hype tersebut, masyarakat diminta waspada terhadap pihak tak bertanggung jawab yang menunggangi isu tersebut dengan memanfaatkan niat baik masyarakat yang ingin memberikan donasi.

Sepanjang minggu lalu, peneliti di Kaspersky mengaku telah mengamati peningkatan aktivitas penipuan dengan kemunculan berbagai situs web donasi palsu yang menyebar. Aktivitas penipuan semacam itu mengaku mengalihkan dana dari organisasi yang sah.

Kaspersky mengingatkan para pengguna untuk tetap memperhatikan dan secara proaktif memeriksa keaslian situs donasi tersebut. Sebagaimana diketahui, penipuan berkedok donasi palsu kerap terjadi sepanjang tahun dan sering kali berupa respons terhadap bencana atau keadaan darurat yang nyata.

Sayangnya, donasi untuk masyarakat Ukraina pun tidak luput dari hal tersebut. Peneliti Kaspersky melaporkan banyak halaman phishing yang meniru situs donasi dan amal. Para penipu online tidak hanya mencuri uang dan kredensial pengguna, tetapi mereka juga mencabut organisasi yang sah dari donasi ini.

Parahnya lagi, sebagian besar halaman ini tidak memuat informasi cukup banyak tentang penyelenggara penggalangan dana, penerima donasi, atau dokumen lain yang membuktikan keabsahan aktivitas mereka. Satu-satunya hal yang dapat dilakukan pengguna saat mengunjungi halaman tersebut adalah berdonasi.

Kemudian, situs web ini tidak melaporkan bagaimana organisasi menyalurkan dana dan itu adalah salah satu tanda utama bahwa pengguna yang tidak waspada mungkin pada akhirnya kehilangan uang akibat scammers.

Selain itu, mereka juga sering menggunakan taktik “tekanan situasi”, seperti menekankan urgensi dan menggunakan bahasa yang sangat emosional. Dalam pesan spam massal yang ditemukan oleh Kaspersky, para scammers menyamar sebagai korban konflik, berpura-pura mencari bantuan keuangan untuk keluarga mereka.

Terakhir, untuk membuat penggalangan dana tampak lebih dapat dipercaya, para scammers tadi mulai mengeksploitasi merek dan selebriti terkenal karena orang lebih cenderung mengikuti contoh yang baik dari idola dan merek yang mereka percayai.

“Keinginan untuk membantu orang lain adalah hal mulia. Sayangnya, scammers mencoba memanfaatkan setiap kesempatan untuk menguntungkan diri mereka sendiri. Sepanjang minggu lalu, kami telah melihat para penipu online ini menyebarkan banyak halaman donasi palsu dan mencuri uang hingga kredensial dari pengguna yang bersedia membantu,” komentar David Emm, peneliti keamanan utama di Kaspersky.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan