Wartawan MetroTV yang Dipukul Anggota Polres Sumedang Jadi Sorotan, Ketua IJTI Jabar Angkat Bicara

SUMEDANGPemukulan terhadap wartawan MetroTV yang dilakukan oleh oknum anggota Polres Sumedang menjadi sorotan publik.

Korban pemukulan oleh anggota Polres Sumedang itu bernama Husni Nursyaruf, 36, wartawan MetroTV yang bertugas di wilayah Sumedang.

Akibat perlakuan tak beretikanya anggota kepolisian itu, Husni mengalami luka di bagian mata kanan hingga mengeluarkan darah dan harus dilarikan ke RSUD Sumedang.

Menanggapi hal itu, Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Jawa Barat, Iqwan Sabba Romli meminta, Polda Jabar dan Polres Sumedang untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

“Agar tidak terulang peristiwa seperti ini dan memberikan efek jera terhadap anggotanya yang arogan,” kata Iqwan melalui seluler, Rabu (30/3).

Dia berpesan, agar pimpinan Polda Jabar serta Polres Sumedang, segera memberikan penanganan kepada oknum anggota Polisi tersebut.

Menurut Iqwan, tindakan pemukulan yang dilakukan anggota Polisi merupakan perilaku sangat brutal dan tidak mencontohkan seorang pengayom masyarakat.

“Sebagai penegak hukum, Polisi harusnya memberikan perlindungan terhadap jurnalis, bukan melakukan tindakan kekerasan atau pemukulan,” ujarnya.

Iqwan memaparkan, penganiayaan oleh aparat penegak hukum kepada masyarakat sangat tidak dibenarkan.

“Walaupun tidak sedang melakukan tugas jurnalis, namun sebagai warga negara berhak bertindak melaporkan atas penganiayaan,” ucapnya.

“Berhak melaporkan pemukulan dan berhak mendapat perlindungan hukum” tutup Iqwan.

Korban pemukulan, Husni merupakan alumnus jurusan Jurnalistik UIN Sunan Gunung Djati Bandung tahun 2004. Ikatan Alumni (IKA) Jurnalistik UIN Bandung mengecam kekerasan tersebut.

Ketua IKA Jurnalistik UIN Bandung, Andri Ridwan Fauzi mendesak kepolisian untuk mengusut aksi pemukulan yang dilakukan oknum Satlantas Polres Sumedang tersebut.

“Kami mengecam tindakan kekerasan oknum anggota polisi terhadap jurnalis yang juga keluarga kami (alumnus Jurnalistik UIN Bandung). Polisi harus mengusut tuntas tanpa memandang bulu,” kata Andri.

(mg5/wan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan