BALEENDAH – Korban disabilitas yang berusia 25 tahun, diperkosa seorang pemuda berinisial A 23, dibalik pohon pisang, di wilayah Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Sabtu (26/3) sekitar pukul 01.00 dini hari.
Saat di konfirmasi, suami korban berinisia R 27 membenarkan, bahwa istrinya mendapatkan perlakuan tak senonoh dari pelaku.
“Awalnya, A dan tiga temannya datang ke rumah, mereka ngajak saya minum minuman keras, dan A pas datang ke rumah sudah membawa minuman keras tersebut, akhirnya kita ber lima minum di lauteng tempat jemuran rumah saya,” kata R saat di konfirmasi di rumahnya, Rabu (30/3).
“Antara saya dan A, tidak begitu akrab, namun, tapi tiba tiba dia datang dan mengajak minum minuman keras,” ujarnya.
Setelah itu, kata R, pelaku A beralibi ikut ke kamar mandi, namun setelah lama tak kunjung kembali. Akhirnya R mencari pelaku ke kamar mandi namun tak ada. Dan saat itu, istrinya pun tak terlihat ada di rumah.
“Setelah mengetahui tidak ada, akhirnya saya mencari istri saya. Tetapi setelah dicari saya melihat istri saya lari-lari, dan berkata sudah di perkosa olah pelaku A,”
Akhirnya, kata R, setelah mendapatkan pengakuan dari korban R pun mencari A, setelah ketemu, antara R dan A sempat baku hantam, lalu di pisahkan oleh warga setempat.
“Saya tak terima istri saya di perkosa, lalu saya langsung cari A, setelah ketemu kita sempat berkelahi, tetapi di pisahkan oleh tetangga,” kata R.
Setelah kejadian baku hantam, R mengatakan, langsung di mediasi oleh ketua RW setempat dan warga.
“Pas diriungkeun warga tos seeur (pas dimusyawarahkan warga sudah banyak), saya bilang berkelahi karena istri diperkosa oleh dia,” kata R.
Setelah R mengatakan bahwa istrinya di perkosa, warga setempat langsung geram terhadap pelaku, namun langsung diredam oleh pihak RW setempat.
“Terus ada polisi dan saya langsung dibawa ke Polsek Baleendah. Saya buat laporan di Polsek saat itu juga,” ujar R.
Di hari Minggu, R mengaku, diarahkan untuk kembali laporan ke Polresta Bandung.