Jabarekspres.com – Akademisi dari Cross Culture Ali Syarief turut menyoroti demo masak Megawati Soekarnoputri yang bertajuk memasak tanpa minyak goreng.
Ali Syarief pun mengkritik acara demo masak Megawati itu di tengah masyarakat hingga kini masih mengalami kesulitan untuk mendapat minyak goreng murah.
Melalui cuitan di akun Twitter pribadinya @alisyarief, Akademisi dari Cross Culture itu menyampaikan sindiran tajam kepada partai politik penguasa Indonesia saat ini.
“Solusi partai yang sedang berkuasa, minyak goreng minim: demo masak tanpa digoreng, Brilliant sekali. Inilah potret otentiknya,” kata Ali Syarief, Selasa 29 Maret 2022.
Dalam unggahan yang lain, Akademisi dari Cross Culture itu juga kembali menyindir demo masak Megawati sambil menggunggah potret Ketua Umum PDIP tengah berada di dapur.
“Cooking class by Chef Mega,” tulis Ali Syarief.
Sebagaimana diketahui, pada hari Senin, 28 Maret 2022 kemarin Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga mantan Presiden RI Megawati demo masak tanpa minyak goreng.
Program acara demo masak ini digelar di Sekolah PDIP di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Acara ini juga berlangsung secara online lewat akun resmi PDIP di YouTube dan Facebook.
Di acara tersebut hadir seluruh kader dan anggota PDIP dari berbagai daerah. Selain itu juga turut dimeriahkan juga Chef Handry.
Dalam keterangannya, Megawati heran pernyataannya mengenai kenaikan harga minyak goreng beberapa waktu lalu yang menyarankan mengubah metode memasak disalahartikan.
Padahal, lanjut dia, justru dirinya merasa sedih melihat pemberitaan soal ibu-ibu yang antre membeli minyak goreng sejak subuh.
“Terus kan saya bertanya, nanti kan pas anak-anaknya pulang sekolah, apakah ibunya ini sudah masak? Itu sebenarnya pertanyaan besar saya sebenarnya. Oleh sebab itulah, saya mengintroduksi,” tuturnya.
“Nanti, ada lagi yang bilang (menangkapnya) ‘Oh Bu Mega bilang ndak boleh memasak dengan minyak goreng’. No (bukan),” kata Megawati menambahkan.
Lebih jauh Ketua Umum PDIP itu meminta agar pernyataannya tak dipotong-potong. Karena jika dipotong-potong, maksud sebenarnya justru tak tersampaikan.
“Jangan dong rakyat diombang-ambing dengan sebuah permainan politik yang menimbulkan pro dan kontra,” ucap Megawati Soekarnoputri.