SOREANG – Hengkangnya Sahrul Gunawan dari Partai Nasdem ke Partai Golkar, di kritisi oleh Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD Kabupaten Bandung, Toni Permana, saat di konfirmasi, Senin (28/3).
Dikatakan Toni, Sahrul sebagai kader partai sama sekali tidak bisa menghargai dan menghormati partai yang telah mengusungnya menjadi Wakil Bupati Bandung.
Bahkan, ungkap Toni, setelah menduduki kursi Wakil Bupati Bandung, Sahrul sama sekali tidak pernah datang ke sekertariat DPD Partai Nasdem untuk menemui Agus Yasmin.
“Awalnya saya sangat menyayangkan atas sikap dan beberapa pernyataan Ketua DPD Partai Nasdem Agus Yasmin terhadap Sahrul ini. Namun, jika ditelaah lebih jauh, memang sikap Agus Yasmin ini tidak bisa disalahkan, karena Sahrul Gunawan sama sekali tidak pernah datang ke sekertariat DPD Partai Nasdem setelah menjadi Wakil Bupati Bandung,” ungkap Toni.
“Padahal, sudah sepantasnya kita sebagai bawahan datang ke ketua untuk laporan atau sekedar ngobrol saja. Nah Sahrul itu, jangankan berkontribusi ke partai, datang saja tidak pernah, jadi wajar kalau ketua bersikap seperti itu,” tambahnya.
Toni mengaku, berbagai upaya telah melakukan untuk memecah kebuntuan komunikasi antara Ketua DPD Partai Nasdem Agus Yasmin dengan Sahrul. Bahkan, ia beberapa kali mengajak Sahrul untuk bertemu dengan Agus Yasmin. Namun sebelum terlaksana pertemuannya, Sahrul telah dikabarkan menyeberang ke Partai Golkar.
“Saya sudah berusaha menengahi kebuntuan komunikasi antara ketua dengan Sahrul. Saya juga terus memberikan pemahaman kepada Sahrul, tapi ternyata cara ini tidak cukup untuk memberikan pemahaman kepada Sahrul,” jelasnya.
Saat ditanyakan apakah benar Sahrul datang ke Kabupaten Bandung tidak bawa apa-apa, Toni pun membenarkan, Sahrul datang tidak membawa apa-apa.
“Hal itu benar adanya, dia datang ke Kabupaten Bandung tidak bawa apa-apa, kami semua yang menyiapkannya. Nah seharusnya Sahrul datang ke ketua yang sudah menjadikan dia,” paparnya.
Toni menyatakan, apabila Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan yang baru saja hengkang dari Partai Nasdem ke Partai Golkar, dapat menjadi faktor positif untuk partai tersebut pada pemilu 2024 mendatang.