Jabarekspres.com – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan, menurunnya kekebalan, harus segera ditingkatkan kembali melalui vaksin booster.
Ketentuan booster sudah diatur Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Nomor SR.02.06/II/ 1180 /2022 dan HK.02.01/I/2021.
“Terkait vaksin, ada yang harus dicermati. Kekebalan tubuh dari vaksin akan berkurang seiring berjalannya waktu,” kata Prof Wiku dalam keterangan Satgas Covid-19.
Vaksin booster akan melindungi diri dari Covid-19 gejala berat hingga kematian. Masyarakat didorong untuk segera melakukan booster. Namun kapan waktu yang tepat untuk vaksin booster?
Masyarakat Umum dan Lansia
Bagi masyarakat umum termasuk lanjut usia (lansia), booster minimal 3 bulan setelah menerima dosis lengkap. Hal itu juga sudah diberitahukan dalam notifikasi aplikasi PeduliLindungi
Penyintas Gejala Ringan
Bagi penyintas atau orang yang pernah tertular Covid-19 bergejala ringan hingga sedang, vaksin minimal 1 bulan setelah dinyatakan sembuh.
Penyintas Gejala Berat
Dan bagi penyintas dengan gejala berat, vaksin minimal 3 bulan setelah dinyatakan sembuh. Vaksin booster dan protokol kesehatan (Prokes) 3M yang saling melengkapi untuk perlindungan optimal. Vaksin memberikan kekebalan komunitas, Prokes sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19.
“Booster dan prokes adalah dua kunci tak terpisahkan. Sebab faktanya, potensi kenaikan kasus masih tetap ada, jika vaksin booster tidak dibarengi dengan disiplin protokol kesehatan,” kata Prof Wiku.
Belajar dari beberapa negara dengan tingginya capaian booster, tetap ada potensi peningkatan kasus apabila tidak ada pertahanan dengan disiplin prokes.
Sebagai contoh, terjadi kenaikan kasus pada 5 dari 15 negara dengan capaian booster di atas angka dunia, yaitu Italia (63 persen), Jerman (58 persen), Inggris (57 persen), Vietnam (45 persen) dan Thailand (32 persen). Kelimanya juga tengah melakukan berbagai penyesuaian kebijakan seperti karantina.
Sementara di Indonesia, sebagai negara dengan jumlah penduduk besar, telah berhasil mengupayakan program vaksinasi booster meskipun di tengah keterbatasan vaksin dunia. Capaian Indonesia sebesar 6,06 persen dan terus ditingkatkan. Bila dibandingkan tingkat dunia, capaiannya mencapai 18,55 persen, dengan 15 negara memiliki rentang capaian antara 30 – 80 persen. (jawapos)