SURABAYA – Ribuan driver atau pengemudi Ojek Online (ojol) melakukan aksi demo di Surabaya pada Kamis (24/3) ini.
Ribuan driver ojek online yang melakukan demo tersebut tergabung dalam Front Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur.
Aksi demo tersebut dilakukan, karena akan menyerukan tuntutan yang selama ini menjadi keresahan para driver ojol ini.
Humas Frontal Daniel Lukas Rorong mengatakan dalam aksi demo ojol kali ini, terdapat empat tuntutan yang ingin disampaikan.
Pertama, massa demo ojol ingin Menhub Budi Karya Sumadi atau Dirjen Hubungan Darat untuk hadir langsung.
Dengan begitu, katanya, para pejabat tersebut dapat melihat dan mendengar langsung realita di lapangan.
“Supaya mereka tahu bahwa Permenhub PM 12/2019 dan Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) KP 348/2019 tentang Aturan Keselamatan dan Penerapan Biaya Jasa Ojek Online telah dilanggar oleh aplikator,” kata Daniel.
Kedua, lanjut Daniel, massa demo ojol ingin petinggi dan pemangku kepentingan aplikator dari pusat hadir supaya bisa langsung merevisi tarif yang dirasa terlalu murah.
“(Ketiga) Menghapus bea tambahan yang dibebankan aplikator kepada mitra maupun customer, seperti biaya parkir, aplikasi dan segala macam,” ujarnya.
Keempat, massa demo ojol juga mendesak pemerintah segera menindak tegas aplikator yang melanggar aturan.
“Jika keinginan kami tidak dipenuhi, kami akan melakukan kemah di BPTD Jatim,” ujarnya. Sejauh ini, massa demo ojol telah tiba di Kantor Dishub Jatim. Mereka berkonvoi sambil mendapat pengawalan ketat dari kepolisian (jpnn/rit)