Jadi Trending, Najwa Shihab Prediksi Wacana Presiden 3 Periode Sejak 3 Tahun yang Lalu

JAKARTA – Najwa Shihab kembali menjadi trending topik di media sosial Twitter setelah videonya yang tengah berbicara di depan sejumlah orang diunggah ulang oleh akun @rizalramli.official.

Di video tersebut, Najwa Shihab menyentil para pejabat negara dan orang-orang pro pemerintah yang tidak bisa menerima kritik dari masyarakat.

“….Kalau kita bersuara keras, itu artinya kita tidak pro kebaikan. Ketika kata-kata baik disematkan kepada kelompok tertentu. Dan yang tidak sama dengan orang itu, berarti tidak baik,” ujar Najwa dalam video tersebut.

Bahkan, Najwa juga menyindir wacana 3 periode yang digaungkan oleh para pendukung presiden yang hari ini sedang memimpin negeri.

“Rasa-rasanya tak ada politisi seberani hari-hari ini lah. Tiga empat tahun yang lalu mana ada yang berani bilang presiden tiga periode, ya nggak sih?” ujar dia.

“Mana ada yang berani bilang udah rakyat nggak usah dikasih kesempatan untuk memilih langsung,” sambungnya.

“Upaya-upaya itu ada, tapi dengan bangga bilang kita mau presiden tiga periode, mengubah UUD untuk itu, rasa-rasanya dulu nggak ada yang berani selantang itu yah,” katanya.

Najwa pun merasa miris melihat para pejabat dan pendukung pemerintah yang tanpa rasa malu ingin menusulkan perpanjangan jabatan untuk sang presiden.

“Dan bahwa sekarang mereka tidak malu untuk bicara seperti itu, itu yang perlu diwaspadai,” imbuh Najwa.

klik gambar untuk menuju ke tautan

Akun twitter @rizalramli.official menuliskan keterangan bahwa video tersebut direkam sejak 3 tahun yang lalu.

“Desember 2019. Acara ini hampir tiga tahun yang lalu. Dan kekhawatiran itu semakin nyata hari-hari ini,” tulis akun @rizalramli.official.

Baru dua jam diunggah, hingga Kamis siang pukul 12.00 WIB, video tersebut sudah mendapatkan 3000 tanda suka.

Terkait wacana penundaan pemilu hingga presiden tiga periode mendapat reaksi keras dari sejumlah kalangan. Salah satunya adalah Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem).

Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini mengatakan, umumnya penundaan pemilu yakni dalam waktu bulanan, bukan tahunan.

Adapun penundaan pemilu terjadi dikarenakan memiliki alasaan kemanusiaan seperti bencana alam. Terkecuali penundaan pemilu dalam waktu tahunan, karena adanya perang.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan