Ternyata Konten Ini Banyak Dicari Generasi Z yang Suka Streaming

Jabarekspres.com – Konten streaming video atau pun musik serta podcast lewat platform Over The Top atau OTT telah menjadi semacam tren. Semua gemar mengonsumsi konten yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka sendiri.

Berdasarkan hasil studi terbaru berjudul Future of TV dari The Trade Desk (TTD), popularitas OTT atau Over The Top meningkat pesat di tahun ketiga pandemi Covid-19.

Menariknya, studi ini juga menunjukan bahwa saat ini satu dari tiga orang Indonesia dilaporkan menonton konten Over The Top dan mereka mengonsumsi 3,5 miliar jam konten setiap bulannya.

Dengan pertumbuhan konsumsi OTT sebesar 40 persen Year on Year (YoY), kini Indonesia berdasarkan riset TTD tercatat memimpin konsumsi OTT di Asia Tenggara.

Hal ini dikarenakan OTT menjadi salah satu platform hiburan yang paling banyak diminati masyarakat untuk menonton acara favorit mereka yang dapat diakses kapan dan di mana saja, melalui berbagai macam perangkat.

Selain itu, studi ini juga menemukan bahwa 51 persen penonton OTT adalah Gen Z dan Milenial dengan rentang usia 16-34 tahun. Sebagian besar audiens muda tersebut adalah pengguna loyal, terlihat dari konsumsi konten OTT yang mencapai 4 jam bahkan lebih setiap harinya.

Kelompok usia tersebut juga merupakan kelompok yang paling dilirik oleh pengiklan karena mereka tengah berada pada fase di mana mereka mulai membangun loyalitas jangka panjang dengan brand, dan mereka cenderung menjadi pencetus tren bagi seluruh kelompok usia.

Konten Korea merupakan konten OTT yang paling populer di Indonesia, 57 persen dari penonton OTT memilih konten Korea di antara dua pilihan genre teratas mereka dan popularitasnya di antara penonton perempuan tidak tertandingi.

Tiga dari empat atau 75 persen perempuan memilih konten Korea sebagai preferensi utama mereka. Sementara itu, jumlah penonton OTT yang menyaksikan konten barat justru menurun sebanyak sembilan persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Konsumen secara agresif mulai beralih ke cara baru dalam mengonsumsi konten, dan ini berarti pengiklan modern harus mengembangkan strategi baru untuk menjangkau mereka,” kata Florencia Eka, Country Manager, The Trade Desk Indonesia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan