Ia mengatakan, pemberdayaan ekonomi pesantren tak bisa dipandang sebelah mata. Al-Ittifaq yang notabene bukan korporasi besar mampu membuktikannya hingga sukses bertaraf internasional.
“Jangan anggap remeh ekonomi pesantren, Al-Ittifaq ini sudah kelas dunia kerjas amanya sudah dengan Jepang, Belanda, dan ini bukanlah korporasi besar,” katanya.
Untuk Ponpes lainnya di Jabar Kang Emil berharap bisa bekerja sama dengan Al-Ittifaq dalam memasarkan produk-produk pesantren dengan pola satu pintu.
Selanjutnya, Al-Ittifaq yang sudah punya pengalaman akan bernegosiasi dengan pasar.
“Untuk Ponpes yang kecil-kecil nanti dimentori dan difasilitasi penjualannya via Al-Ittifaq karena kalau dari pesantren langsung ke pasar banyak dinamika yang akhirnya merugikan, jadi mending satu pintu Al-Ittifaq yang nanti akan bernegosiasi dengan pasar,” tuturnya.
“Kedepannya seluruh pesantren diharapkan punya model bisnis seperti Al-Ittifaq,” kata Kang Emil mengakhiri. (red).