Siapapun yang tampak ingin melakukan hal – hal seperti di atas harus di perlakukan dengan sangat serius. Maka, tanda-tanda bahaya depresi tersebut perlu terus di pantau.
Siapapun dapat mengalami hal ini, tetapi para ahli percaya bahwa genetika memainkan peran. Memiliki orang tua atau saudara kandung dengan depresi akan meningkatkan risiko dalam mengalami gangguan. Di lihat dari gender, wanita dua kali lebih mungkin mengalami depresi di bandingkan dengan pria.
Teori menyebutkan bahwa perubahan struktur dan fungsi kimia pada otak menyebabkan seseorang mengalaminya. Sirkuit otak yang mengatur suasana hati dapat bekerja kurang efisien selama depresi.
Obat – obatan yang dapat mengobati di yakini dapat meningkatkan komunikasi antara sel – sel saraf, membuat mereka terlihat lebih normal. Pemicu lain, penggunaan obat – obatan tertentu, alkohol dan penyalahgunaan obat dapat menyebabkan depresi.
Karena rasa kesepian berubungan erat dengan depresi, mengembangkan jaringan dukungan sosial dapat menjadi bagian penting dari perawatan.
Seorang yang mengalami depresi dapat bergabung dengan kelompok dukungan, menemukan komunitas dukungan online berusaha sungguh – sungguh untuk lebih sering bertemu dengan teman dan keluarga.
Bahkan bergabung dengan klub buku atau bergabung di kelas gym dapat membantu seseorang untuk bersosialisasi dan terhubung dengan orang lain secara teratur.