Jabarekspres.com – Media Sosial saat ini masih memperbincangkan eksistensi pawang hujan Mandalika yang menjadi pusat perhatian publik. Pawang hujan yang akrab di sapa Mbak Rara tersebut hadir di tengah hujan dan mengitari pit lane pada Minggu, 20 Maret lalu.
Race sempat tertunda hingga sekitar 1 jam karena hujan yang turun cukup deras. Mbak Rara pun turun ke pit lane dengan bertelanjang kaki, melakukan ritualnya untuk hentikamn hujan. Aksinya tersebut menjadi sorotan media nasional dan internasional yang sedang meliput saat itu.
Tak hanya media, Mbak Rara pun sukses mencuri perhatian para pembalap. Mbak Rara menjadi sorotan dan bahan perbincangan publik di media sosial twitter. Kata kunci “Pawang” pun masih bertengger di trending topik twitter.
Warganet banyak yang mengaku bahwa aksi Mbak Rara merupakan ritual leluhur yang tidak perlu malu untuk di tunjukkan. Namun, ada pula sebagian netizen yang mencibir dan mengatakan bahwa itu hal yang tidak perlu mengingat masih ada BMKG.
“Nggak ada yang memalukan dari ini. Pawang memang bagian dari budaya kita. Yang malu sebenarnya dalam alam bawah sadarnya masih melihat apa-apa yang ala Barat sebagai puncak ideal. Kita BUKAN Barat. Kita memiliki tradisi & cara kita sendiri. Itu harus di hargai.” Ujar @TsamaraDKI melalui cuitannya.
Cuitan tersebut mendapatkan komentar dari warganet yang memiliki opini lain terkait fenomena pawang hujan. “Namanya Hujan turun itu pasti akan reda. Kebakaran saja bisa reda apalagi hujan? Nih penjelasan dari BMKG kalau secara logika Hujan yang sudah turun pasti akan reda.” Ujar @BlueLineDot sembari memberikan link berita terkait penjelasan BMKG.
Kemudian, salah seorang netizen mengungkapkan, ” ‘Dimana bumi di pijak, Disitu langit dijunjung’. Bukan perkara percaya ato tidak. Tapi kita semua sudah tidak asing dengan pawang hujan. Jangan terlalu mudah mengagumi hal yang berkaitan dengan luar negri tapi mencemooh apa yang sedari lama sudah ada di negara ini.” Ujar @panggabean_regn
Ia menambahkan, “Jangankan memberhentikan hujan, Tuhan mampu melakukan hal hal yang mustahil kalau kita memohon dengan tulus dan memiliki niat baik. Dan permohonan si ibuk kali ini adalah tulus, sehingga Tuhan mengabulkan permohonan nya.”