JAKARTA – Video lawas Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun yang sedang membela Megawati kembali beredar. Cak Nun meminta jangan salahkan Megawati Soekarnoputri.
Video Cak Nun itu beredar di tengah ramainya kritikan terhadap Megawati yang menyoroti banyak emak-emak yang mengantre minyak goreng.
”Jangan disalahkan karena Mbak Mega itu tidak ngerti. Dia tidak punya ilmu untuk memahami itu. Dia ndak sekolah,” ucap Cak Nun dalam video tersebut.
Cak Nun menyebut, presiden ke-5 RI itu tidak pernah mengalami kesulitan seperti yang dirasakan masyarakat biasa.
“Dia tidak pernah bergaul di kampung-kampung, dia tidak pernah utang, nggak pernah ngerti sedihnya nggak bisa bayar sekolah,” ujarnya.
Sejak kecil, kata Cak Nun, Megawati tinggal di Istana. Ia anak seorang presiden yang tidak pernah berutang seperti rakyat kecil.
“Jadi gak ada ceritanya anak presiden utang, gak ana (Jadi tidak ada cerita anak presiden utang, gak ada). Jadi Anda jangan tuntut Mbak Mega ngerti itu, wong gak ngerti kok,” sindir Cak Nun.
Sebelumnya, video Megawati Soekarnoputri yang menyoroti ibu-ibu mengantre demi minyak goreng viral di media sosial.
“Bukan masalah mahalnya beli minyak goreng. Saya itu sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya? Sampai kalau sekarang kita liat toh hebohnya urusan beli minyak goreng. Saya itu sampai ngelus dada,” ucap Megawati dalam sebuah webinar itu, Jumat (18/3).
Ia lantas mengajak ibu-ibu untuk mengolah makanan dengan cara lain selain menggoreng.
“Apa tidak ada cara merebus atau mengkukus atau seperti rujak?” kata Mega.
Megawati menilai makanan seperti itu lebih menyehatkan dan menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.
“Itu menu Indonesia lho. Lah kok jelimet gitu,” papa Megawati.
Pernyataan presiden RI ke-5 itu sontak menjadi bahan perbicangan di media sosial.
Mega dianggap tidak berempati dengan kesulitan para ibu rumah tangga untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga yang murah.
Kata ‘Mega’ dan ‘menggoreng’ pun sempat menjadi trending topic di media sosial Twitter. (pojoksatu-red)