YOGYAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merasa kagum dengan pelaku usaha kecil pembuat makanan Gudeg yang telah menembus ekspor.
Pelaku usaha kecil tersebut mampu berinovasi dengan melakukan terubosan mengemas makanan asli Yoyakarta Gudeg kedalam kemasan kaleng yang higienis.
Guded kaleng yang diproduksi oleh PT Kita Satu Rasa itu tergabung ke dalam Aliansi Produk Nusantara Indonesia (APNI).
‘’Produk pengalengan makanan ini berhasil menembus pasar ekspor seperti ke New Zealand dan Bangkok, serta negara di Timur Tengah,’’kata Airlangga Hartarto Ketika menghunjungi pabrik pengolahan makanan kaleng, Kamis, (17/3).
Menurutnya, pemerintah akan selalu mendukung penuh para pelaku usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk terus mengembangkan usahanya.
Dia mengatakan, keberadaan UMKM dalam meningkatkan perekonomian nasional memiliki peran penting. Sebab selain menyerap lapangan pekerjaan, UMKM merupakan salah satu penggerak roda perekonomian.
Menko Airlangga menilai, salah satu hal yang menerik adalah banyak pelaku UMKM yang dimotori oleh ibu-ibu. Seperti pelaku UMKM di Yogyakarta ini dan patut diapresiasi.
‘’Mereka bisa mengemas berbagai produk yang dihasilkan pada skala rumah tangga menjadi bernilai tinggi untuk diekspor ke luar negeri,’’kata dia.
Pada kesempatan itu, Menko Airlangga ingin mengetahui proses mengemas makanan gudeg dengan praktek langsung memasukkan gudeg ke dalam kaleng.
Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menuturkan, afar pelaku UMKM di Indonesia berkembang, pemerintah sudah menyediakan program pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Untuk itu bagi para pelaku UMKM yang ingin mengajukan KUR maka, masyarakat yang memiliki usaha kecil dapat mendatangi Bank-bank pemerintah.
‘’Silahkan ini dapat dimanfaatkan untuk menambah modal usaha, bunganya pun sangat ringan dan sudah mendapatkan subsidi pemerintah,’’kata dia.
Airlangga Hartarto mengapresiasi keberadaan produk kemasan makanan kaleng yang diproduksi UMKM dari Yogyakarta itu.
UMKM di Yogyakarta ini berhasil mengumpulkan UMKM di wilayah setempat untuk menghasilkan kemasan yang layak ekspor.
‘’Disini ada produk kemasan kaleng dari makanan-makanan tradisional sperti ada gudeg, rica, oseng mercon,’’pungkas Airlangga Hartarto. (red).