5 Pesan Moral dan Isu Sosial yang Bisa Dipetik dari ‘All of Us are Dead’

JABAREKSPRES – All of Us are Dead merupakan drama Korea tentang wabah zombi yang berawal dari seorang guru biologi yang menciptakan virus. Akibat tersebarnya virus, para siswa menyelamatkan diri dari serangan zombi di sekolah.

All of Us are Dead menceritakan para siswa SMA Hyosan yang terperangkap di dalam sekolah dan mencoba menyelamatkan diri dari wabah virus zombie yang dikenal sebagai virus Jonas. Mereka harus segera keluar dari sekolah sebelum terinfeksi dan menjadi zombi.

Sejumlah siswa yang terinfeksi berubah menjadi zombi ganas dan menyerang siwa lainnya bahkan penduduk di luar sekolah. Demi bertahan hidup, para siswa berupaya melawan zombi menggunakan barang-barang yang ada di sekolah, seperti kursi dan meja.

Para siswa yang belum terinfeksi mau tidak mau harus bersatu untuk bertahan hidup melawan kawanan zombi yang berkeliaran di lorong-lorong serta area sekolah. Hal itu juga membuat mereka berusaha berpindah-pindah tempat dari ruangan kelas hingga ke luar area sekolah demi menyelamatkan diri.

Meskipun hanya sebuah kisah fiksi, ada banyak pelajaran yang bisa dipetik dari drama series All of Us are Dead. Berikut adalah pelajaran yang bisa kamu petik dari film bergenre Thiller itu:

  1. Jangan Terlalu Banyak Menyakiti Orang Secara Fisik Maupun Mental
All of Us are Dead (netflix)
All of Us are Dead (netflix)

Tayangan drama di episode 1 menampilkan seorang siswa yang sedang dirundung oleh beberapa siswa lainnya.

Siswa tersebut dirundung dan dipukuli hingga masuk rumah sakit. Saat itu, ayahnya berkata bahwa lebih baik anak itu melawan saat dirundung, tetapi anaknya sudah terlihat sangat lelah hingga ingin mati.

Karena sang anak sudah terlalu sering dirundung, dan sang ayah sudah memperjuangkan hak anaknya di sekolah tetapi pihak sekolah hanya menganggap anaknya terlalu sensitif.

Maka, sang ayah, Profesor Lee Byeong Chan yang juga sebagai guru Biologi di sekolah anaknya, menciptakan virus zombie agar sang anak menjadi kuat dan dapat melawan orang-orang yang membulinya.

Dalam hal ini, seseorang bisa melakukan cara yang paling berbahaya untuk orang yang ia sayangi jika hak yang ia perjuangkan sudah menemui jalan buntu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan