Komentari Ritual Kendi Nusantara Syirik, Rizal Ramli: Maunya Metaverse tapi?

Jabarekspres.com – Ekonom senior Rizal Ramli ikut menyampaikan komentarnya terkait hebohnya ritual kendi nusantara syirik di Ibukota Negara Baru atau IKN.

Heran dengan prosesi itu, Rizal Ramli turut menyinggung mimpi yang selalu digadang-gadang pemerintah menghadapi era digital tetapi tak selaras dengan kenyataan.

“Maunya sih Metaverse, 4.0, Blockchain, Artificial Intelligence , Cloud Computing dan sebagainya, tapi masih kalah dengan Magic 4.0,” kata Rizal Ramli melalui Twitter-nya.

“Gubernur se-Indonesia Kumpul di IKN, Bawa Air-Tanah untuk Ritual Kendi Nusantara,” ucap eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman itu menambahkan.

Selain menyoroti ritual kendi nusantara syirik, Rizal Ramli pun mendesak Presiden Jokowi tak terkecuali Menteri Perdagangan  sigap menyikapi masalah minyak goreng.

“Camping di IKN dah selesai, tapi antri migor masih berlanjut,” kata Rizal Ramli dengan nada menyindir.

“Mas Jokowi, jadi Presiden lagi gih, urus tu minyak goreng jangan serahkan hanya kepada Mentri Asal Nyeplak, wong ndak bisa kerja!,” tutur Ekonom senior itu menegaskan.

Sebagaimana diketahui, beberapa pihak kini menuding bila ritual kendi nusantara syirik. Hal itu usai Presiden Jokowi menggelarnya di titik nol IKN, Senin (14/3/2022) kemarin.

Di jagat maya, netizen pun ramai-ramai mengeluarkan pendapatnya atas ritual tersebut. Rata-rata mengkritik tujuan dari cara yang dipilih Jokowi di kawasan IKN itu.

Bahkan saking banyaknya publik yang bersuara, #RitualSyirik pun menggema di Twitter. Pada Selasa, 15 Maret 2022 siang lebih dari 4.000 cuitan menyoroti ritual kendi nusantara di IKN.

Ritual ini dilakukan Presiden Jokowi bersama para Gubernur se-Indonesia di kawasan Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Sementara itu, dalam pernyataan resminya Presiden Jokowi menjelaskan apa tujuan ritual tanah yang dimasukan dalam kendi ini.

Menurutnya, ini merupakan simbolisasi penyatuan tanah dan air dari seluruh provinsi di Indonesia tersebut merupakan sebuah bentuk kebinekaan yang dimiliki Indonesia.

Selain itu, lanjut dia, ini juga merupakan lambang persatuan erat seluruh bangsa Indonesia.

“Ini merupakan bentuk dari kebinekaan kita dan persatuan yang kuat di antara kita dalam rangka membangun Ibu Kota Nusantara ini,” kata Jokowi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan