BANDUNG – Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan bahwa meski aset Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Bojongsoang milik Kota Bandung, tetapi mesti diberdayakan untuk wilayah sekitarnya.
“Walaupun asetnya milik kota, kebermanfaatan itu tidak hanya untuk Kota Bandung. Ini kan wilayahnya kabupaten,” ujar Kang Emil, sapaan akrabnya, saat ditemui wartawan seusai peninjauan di IPAL Bojongsoang, Selasa (15/3).
“Maka nanti lokasi ini oleh koordinasi gubernur, harus memberi manfaat ke lima wilayah di cekungan Bandung, sampai Sumedang dan Kabupaten Bandung Barat (KBB),” tambahnya.
Senada dengan Kang Emil, Pelaksana Tugas (Plt) Kota Bandung, Yana Mulyana mengungkapkan bahwa aset tersebut dapat dirasakan pula oleh beberapa daerah.
“Meski fasilitas tersebut untuk Kota Bandung dulu, tapi diminta untuk bisa juga dimanfaatkan daerah Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dan Kota Cimahi,” katanya.
Berkenaan dengan kunjungan tersebut, Yana mengaku, Menko Marves sekaligus meninjau kebutuhan peningkatan kapasitas pengolahan limbah domestik.
“Jadi sudah ada pembicaraan lebih lanjut itu, ada bantuan salah satunya dari Jerman dan World Bank. Dalam waktu dekat bakal terrealisasi. Proyek ini, kan, kurang lebih selama tiga tahun. Jadi bantuannya pun juga kan bertahap. Adapun peningkatan yang bakal dirasakan dapat mencapai 6 kali lipat. Dari 100.000 ribu rumah, bisa menjadi 600.000 ribu rumah,” pungkasnya.
Sementara itu, Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku bahwa para investor, negara Jerman dan World Bank, memberikan respon positif terkait rencana program yang mendukung progres Citarum Harum tersebut.
“Mendanai ini, mereka senang. Kira-kira (dana) 100 juta dollar. Tak cuma ini saja, termasuk program Citarum Harum,” ujarnya. (zar)