KENDARI – Sebanyak empat orang yang sebelumnya dilaporkan menghilang terseret air bah di Sungai Karing Karing, Kecamatan Bungi, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, akhirnya ditemukan petugas dalam kondisi meninggal dunia.
Basarnas Kendari menyampaikan, empat orang tersebut merupakan wisatawan lokal yang sedang berenang dilokasi tersebut, namun terseret air bah yang tiba-tiba datang dan dinyatakan hilang, pada Sabtu (12/3) Sore.
Hilangnya empat orang tersebut dilaporkan kapolsek Bungi Iptu Bustam kepada Basarnas untuk meminta bantuan pencarian.
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, membenarkan adanya laporan tersebut.
Pihaknya mengaku menerima laporan orang hilang terseret air bah di Sungai Karing Karing pada pukul 15.45 Wita sehingga dilakukan operasi pencarian.
“Tim SAR gabungan berhasil menemukan keempat orang korban terseret arus di Sungai Karing Karing, Kecamatan Bungi dalam keadaan meninggal dunia,” katanya, Minggu (13/3) dini hari.
Aris menyebut, keempat korban yang ditemukan meninggal yakni Jamal (30), Yayat (25), Rama (15) dan Tri (14)
“Selanjutnya seluruh korban dievakuasi ke Rumah Sakit Palagimata,” jelas Aris.
Sebelumnya, keempat korban bersama tiga orang lainnya yakni Yuyun (24), La Ode Arisman (30) dan Ivan Alvadil (19) bersama-sama berenang di Sungai Karing Karing, Kecamatan Bungi, pada pukul 15.45 Wita.
Namun nahas, tiba-tiba terjadi ada air bah dan menyeret ketujuh orang tersebut, saat itu tiga berhasil menyelamatkan diri yaitu Yuyun (24), La Ode Arisman (30) dan Ivan Alvadil (19) sementara empat orang lainnya di antaranya Jamal (30), Yayat (25), Rama (15) dan Tri (14) dinyatakan hilang terseret air bah.
Operasi SAR terhadap pencarian keempat korban melibatkan personel dari Tim Penyelamat Pos SAR Baubau, Polres Baubau, Koramil Sorawolio, BPBD Baubau, Polsek Bungi, Dinas Pemadam Kebakaran Baubau, Satpol PP Baubau, PMI Baubau, pemuda Karing Karing, warga sekitar hingga keluarga korban.
“Dengan ditemukan seluruh korban tersebut, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup, seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing,” kata Aris. (Ant/rit)