Pameran Bertajuk Askara Amerta Serukan Toleransi dan Cinta Damai lewat Bingkai Foto

Dicky juga menambahkan, bahwa secara kontinu pihak Ereveld akan terus melakukan perbaikan jika ada kesalahan data seperti nama atau pangkat sampai detik ini juga. Tanda makam pun selalu dirawat dengan baik, dengan cara cat ulang dan melakukan perbaikan jika ada yang rusak.

Namun sayangnya, pemakaman yang memiliki histori penuh makna ini sangat jarang mendapatkan pengunjung semenjak pandemi.

“Dulu sebelum covid kita banyak kunjungan, kita kerjasama dengan berbagau komunitas dan travel. Sehari bisa mendapat kunjungan dari 20-30 orang turis asing. Setelah covid kami tidak mendapat banyak kunjungan dari tamu asing, tapi kami masih mendapat banyak kunjungan dan guide lokal seperti Bandung Good Guide dan Cerita Bandung yang telah bekerja sama dengan kami,” ungkap Dicky.

Askara Amerta digelar sepanjang bulan Maret 2022. Pengunjung yang ingin melihat foto-foto bersejarah ini bisa datang ke Ereveld Pandu Bandung. Pameran dibuka untuk umum setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu mulai pukul 10.00 WIB – 17.00 WIB, tanpa dipungut biaya apapun.

Ereveld Pandu juga dapat dikunjungi untuk umum setiap hari dari pukul 07.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.

Dicky berharap, dengan digelarnya pameran ini akan ada lebih banyak orang lagi yang bisa mengenal Ereveld Pandu. Ia juga menambahkan bahwa ia harap pameran ini akan menggerakan hati masyarakat untuk menjadi lebih peduli akan perdamaian, keindahan kemajemukan ras dan agama.

“Karena perbedaan itu bukan segalanya.  Kita ingin mempersatukan perbedaan, dengan perbedaan itu justru ada keindahan,” tuturnya.

Askara Amerta menjadi salah satu bentuk pengingat bahwa kedamaian dan toleransi adalah hal yang harus dipejuangkan untuk menghargai mereka yang berjuang demi kebebasan, seperti kalimat yang disampaikan dalam Algemeen Monument (monument umum) di Ereveld Pandu:

“Didirikan untuk mereka yang gugur sebagai korban perang untuk mencapai kebebasan dan perdamaian.” (mg6/wan)

Tinggalkan Balasan