Ono mengatakan, dengan segala permasalahan itu, diperlukan inovasi dalam upaya peningkatan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan serta petambak garam, salah satunya dengan menggerakkan usaha pengolahan hasil perikanan dan kelautan, yang potensi masih sangat besar.
Karena, kata dia, belum banyak berdiri usaha/industri pengolahan produk perikanan dan kelautan di Indonesia dan Indramayu
“Saya berharap seminar ini dapat bisa memberikan pencerahan, ilmu, pengetahuan, inovasi sekaligus sharing pengalaman serta mendorong Pemerintah Pusat (KKP), Pemerintah Daerah bahkan Perguruan Tinggi untuk lebih keras lagi dalam membuat program-program dan inovasi dalam menjadikan sektor perikanan dan kelautan di Indonesia dan Indramayu sebagai raksasa ekonomi sekaligus mensejahterakan nelayan, pembudidaya ikan dan petambak garam,” ungkapnya.
Ono juga mendorong kepada masyarakat dan para pelaku usaha untuk mulai melirik usaha olahan produk perikanan dan kelautan karena peluangnya sangat besar, sehingga dengan industri olahan ikan yang sudah besar di Indramayu seperti kerupuk ikan dan udang yang berbahan baku ikan remang/cunang.
Terlebih, peluang masih ada pada olahan ikan – ikan lainnya seperti tonggol, lele, nila, udang, bandeng bahkan rumput laut dan garam masih sangat besar.
“Dengan marketplace yang sudah sangat modern, mudah dan tidak perlu tempat/toko konvensional (tidak perlu modal besar) yaitu melalui e-commerce seperti Tokopedia, Shoppee, Bukalapak, Lazada, Gojek, Grab, dan lain-lain maka yang hadir di seminar ini dan rakyat secara umum sudah harus bisa membaca peluang usaha olahan dan semoga mempunyai niat untuk memulai usaha olahan produk perikanan dan kelautan dan bagi yang sudah semoga terus meningkatkan usahanya dengan inovasi produk yang mengikuti tren pasar,” tandasnya. (bbs)